BEKASI, iNewsBekasi.id- Sejumlah petani di Kecamatan Sukatani, Kabupaten Bekasi menggunakan burung hantu sebagai predator untuk membasmi hama tikus di sawah. Penggunaan burung hantu ini dinilai efektif, murah, dan tidak membahayakan keselamatan manusia.
Camat Sukatani, Agus Dahlan mengatakan, sejak 2020 silam Kelompok Tani Bagja Asih Desa Sukaasih membuat Rumah Burung Hantu (Rubuha) untuk membasmi hama tikus. Keberadaan Rubuha ini sangat efektif membasmi tikus karena dimakan oleh burung hantu yang telah dilatih sebagai pemangsa hewan pengerat ini.
"Sekarang sudah ada berdiri rumah burung hantu sebanyak 6 titik, serta sudah berkembang biak untuk membasmi hama tikus sawah tersebut," kata Agus dikutip bekasi.inews.id dari laman resmi Pemkab Bekasi pada Senin (24/6/2024).
Menurut dia, burung hantu yang digunakan petani yakni, burung hantu jenis Tyto Alba. "Burung hantu ini bisa bisa mengamankan tanaman padi di sawah seluas 100 hektare dari serangan hama tikus," ujarnya.
Agus menuturkan, pihaknya sudah mengajukan usulan para petani ke Pemkab Bekasi dengan terobosan burung hantu untuk memberantas hama sebanyak 20 unit Rubuha paket dengan burung hantunya sebanyak 20 ekor.
Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Kecamatan Sukatani Demang Darmadi menambahkan, berdasarkan pengalamannya dalam satu malam, seekor burung hantu bisa membunuh tikus antara 10-12 ekor.
Walaupun tidak semuanya dimakan dan yang dilaksanakan berkisar antara 5 sampai 7 ekor saja. Sisanya digunakan sebagai cadangan makanan.
Selain lebih efektif, pemakaian burung hantu untuk membasmi hama tikus juga lebih murah dibandingkan menggunakan perangkap listrik. "Cara ini juga lebih aman bagi petani dan tidak membahayakan jiwa karena tersengat jebakan tikus yang teraliri listrik," ucapnya.
Editor : Wahab Firmansyah