get app
inews
Aa Text
Read Next : Dampak Penghentian Izin Pembangunan Perumahan di Bekasi, Ini Penjelasan Pemkab

Pemkab Bekasi Nilai CSR Urban Farming Lippo Cikarang Berdampak Positif bagi Warga

Kamis, 18 Desember 2025 | 16:23 WIB
header img
Pemkab Bekasi mengapresiasi program CSR PT Lippo Cikarang yang mengusung konsep urban farming. Foto/IST

CIKARANG SELATAN, iNewsBekasi.id – Pemkab Bekasi mengapresiasi program tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan (CSR) PT Lippo Cikarang yang mengusung konsep urban farming. Program tersebut dinilai memberikan dampak positif bagi ketahanan pangan, lingkungan, serta perekonomian masyarakat sekitar.

Sekretaris Bappeda Kabupaten Bekasi, Didik Setiadi, mengatakan program urban farming diharapkan dapat menjadi contoh bagi kawasan industri dan perusahaan lain dalam menyalurkan CSR secara berkelanjutan.

“Kabupaten Bekasi memiliki banyak lahan tidur yang dapat dimanfaatkan untuk ruang terbuka hijau sekaligus mendukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto di sektor ketahanan pangan,” ujar Didik di Cikarang, Kamis (18/12/2025).

Menurutnya, program ini juga mendorong pemberdayaan masyarakat melalui penanaman berbagai komoditas pangan, seperti sayuran, buah-buahan, hingga cabai, yang berpotensi meningkatkan pendapatan warga.

“Urban farming tidak hanya bisa dilakukan di rooftop atau dinding bangunan, tetapi juga di pekarangan rumah hingga sempadan sungai. Jika dikelola berkelanjutan, hasilnya bisa diproduksi dalam jumlah besar dan dipasarkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar,” katanya.

Pemkab Bekasi, lanjut Didik, berkomitmen mendorong perusahaan swasta menjalankan CSR berkelanjutan karena manfaatnya yang luas, mulai dari peningkatan kualitas udara, pencegahan banjir, pengurangan sampah, hingga penguatan ketahanan pangan dan ekonomi lokal.

Ia berharap program serupa tidak hanya diterapkan di Lippo Cikarang, tetapi juga di kawasan industri lain. Bahkan, lahan bekas penertiban bangunan liar direncanakan akan dimanfaatkan sebagai ruang terbuka hijau (RTH) dengan penanaman pohon buah dan tanaman keras.

Selain itu, Pemkab Bekasi telah memulai langkah penyelarasan program CSR perusahaan dengan prioritas pembangunan daerah melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan CSR (Musrenbang CSR) perdana di Jawa Barat.

“Melalui Musrenbang CSR, perusahaan bisa mengetahui program prioritas daerah, baik di bidang pendidikan, kesehatan, infrastruktur, maupun sektor lainnya. Ini menjadi alternatif pembiayaan pembangunan sekaligus meringankan beban APBD,” ucapnya.

Sementara itu, COO PT Lippo Cikarang, Lukas Budi Setiawan, memastikan seluruh program CSR yang dijalankan melalui kerangka Lippo untuk Indonesia PASTI berorientasi pada keberlanjutan, termasuk program urban farming.

“Program ini tidak hanya memenuhi kebutuhan ruang terbuka hijau, tetapi juga memberikan manfaat sosial dan ekonomi bagi masyarakat. Kami menanam pohon keras seperti trambesi dan mahoni di sempadan sungai, sekaligus tanaman pangan yang hasilnya dapat dimanfaatkan warga,” kata Lukas.

Program urban farming tersebut menjadi bagian dari konsep Lippo Cikarang Cosmopolis yang menekankan keseimbangan antara pembangunan kawasan dan pelestarian lingkungan, termasuk upaya penghijauan dan pengurangan emisi karbon.

Lukas menegaskan setiap pengembangan kawasan, baik komersial maupun residensial, selalu disertai penanaman tanaman keras dan penghijauan sebagai bentuk komitmen perusahaan terhadap lingkungan.

Hasil panen dari urban farming pun akan dibagikan kepada masyarakat sekitar dan direncanakan untuk direplikasi di lokasi lain. “Kami ingin program ini terus berjalan. Jika komunitasnya terbentuk dan masyarakat merasakan manfaatnya, akan kami duplikasi di tempat lain,” ujarnya.

Ia juga mengapresiasi keterlibatan produsen motor listrik Alva sebagai salah satu tenant Lippo Cikarang yang mendukung program tersebut. Kehadiran Alva dinilai memperkuat ekosistem clean energy di kawasan industri.

Founder Green House Bambu Foundation, Eko Jatmiko, menilai program urban farming Lippo Cikarang mampu mencegah degradasi lingkungan akibat aktivitas ilegal sekaligus memperkuat konservasi aliran Kalimalang.

“Kalimalang merupakan objek vital bagi sekitar 16 juta warga. Program ini membantu menjaga kualitas air sekaligus mengembalikan lahan tidur menjadi area produktif,” katanya.

Lippo Cikarang telah menyalurkan lebih dari seribu bibit dari 30 jenis tanaman, mulai dari pohon keras seperti trambesi, asem, dan mahoni, hingga tanaman pangan seperti bayam, kangkung, brokoli, tomat, dan cabai, termasuk tanaman apotek hidup dan tanaman langka.

Editor : Abdullah M Surjaya

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut