Berdasarkan surat edaran dari Disperindag yang diterimanya, terdapat delapan titik operasi pasar di Lubuklinggau. "Ada 8 titik di 8 Kecamatan berbeda operasi pasarnya. Untuk jamnya juga berbeda," katanya.
Endang mengungkapkan, warga rela berdesak-desakan karena ingin mendapatkan minyak murah. Dirinya pun berharap agar stok minyak goreng dapat kembali normal, sehingga tidak terjadi kelangkaan seperti sekarang.
"Wajar kalau warga membludak karena di sini, kan susah nyari minyak murah itu. Ini saya juga mau ikut ngantre nanti siang. Saya berharap pemerintah peka, diusahakan penjualan minyak bisa kembali normal. Semua perusahaan produsen minyak kan kewenangannya ada di pemerintah. Karena susah kalau harus terus-menerus seperti ini," katanya.
Editor : Aditya Nur Kahfi