Jelang Lebaran, Nasib Jasa Penukaran Uang di Bekasi Lesu dan Dihantui Uang Palsu

BEKASI, iNewsBekasi.id- H-5 Idulfitri, jasa penukaran uang baru yang biasanya ramai di pinggir jalan-jalan utama Kabupaten Bekasi kini terlihat sepi. Para penjaja penukaran uang baru mengaku omzet tahun ini menurun dibandingkan tahun lalu.
Lisa (50), salah satu penyedia jasa penukaran uang baru di Jalan Raya Pantura, Lemah Abang, Cikarang Utara, mengatakan, pendapatannya turun drastis dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
"Biasanya kalau sudah masuk minggu kedua Ramadan sudah ramai yang menukar uang. Sekarang sepi. Banyak yang lebih memilih tukar uang lewat bank atau mobil keliling BI. Mungkin karena lebih aman dan tanpa biaya tambahan," kata Lisa pada Selasa (25/3/2025).
Selain itu, lanjut Lisa, tarif jasa yang naik dari Rp5.000 menjadi Rp10.000 per Rp100.000 turut memengaruhi minat masyarakat.
"Kami serba salah. Kalau tidak dinaikkan, keuntungannya tipis. Tapi kalau dinaikkan, orang jadi mundur," ujarnya.
Di sisi lain, beberapa masyarakat memang mengaku lebih nyaman menukar uang melalui bank. "Saya lebih pilih di bank, lebih pasti dan enggak kena biaya tambahan. Apalagi sekarang ada mobil keliling dari BI, jadi lebih dekat," ungkap Rina (34), warga Cikarang.
Yudi (40), warga Tambun Selatan menambahkan, saat ini lebih memercayai penukaran uang lewat bank. "Kalau dipinggir jalan takut uangnya palsu atau rusak. Di bank lebih terjamin, antreannya juga sekarang lebih teratur," katanya.
Namun, ada juga warga yang masih merasa jasa penukaran uang di pinggir jalan membantu. "Kadang bank sudah tutup atau antreannya panjang. Kalau kepepet, jasa penukaran seperti ini jadi alternatif. Tapi ya, jangan mahal-mahal juga jasanya," ucap Anisa (28), warga lainnya.
Editor : Wahab Firmansyah