get app
inews
Aa Text
Read Next : Pemkab Bekasi Terbitkan Surat Edaran Kewaspadaan Gempa Bumi Megathrust Selat Sunda

BMKG: Pantai Jakarta Bisa Diterjang Tsunami Besar Jika Terjadi Gempa Megathrust di Selat Sunda

Minggu, 22 Agustus 2021 | 16:57 WIB
header img
Ilustrasi Tsunami Besar (Foto: TV Programme)

JAKARTA, iNews.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan, jika terjadi gempa bumi di Selat Sunda dengan kekuatan besar (Megathrust), bencana Tsunami besar bakal melanda Pantai Jakarta.

Hal itu dikatakan Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, saat menjelaskan hasil pemodelan Tsunami Selat Sunda akibat gempa bumi M8,7.

Dia menyebut, Pantai Jakarta menjadi salah satu area yang bakal tersapu oleh Tsunami besar.

"Hasil pemodelan menunjukkan tsunami sampai Pantai Jakarta sekitar 3 jam setelah gempa, dengan tinggi 0,5 m di Kapuk Muara-Kamal Muara dan 0,6 di Ancol-Tanjung Priok," ujar Daryono seperti dikutip dalam keterangannya di akun Twitternya, Sabtu (21/8/2021).

Daryono melanjutkan, tsunami di Selat Sunda bisa dipicu erupsi gunung berapi dan gempa teknonik yang bersumber di Zona Megathrust.

Kata dia, tsunami akibat erupsi ini pernah terjadi pada saat peristiwa meletusnya Gunung Krakatau pada 1883.

Kala itu, bencana alam tersebut mampu menjangkau Pantai Jakarta karena tinggi tsunami di sumbernya lebih dari 30 meter, sedangkan tsunami 2018 lebih kecil sehingga tidak sampai Jakarta.

"Tsunami 1883 membanjiri pantai, mengempaskan perahu-perahu di pantai, menimbulkan kekacauan di Tg Priok, menenggelamkan 2 kapal. Dampak tsunami juga merusak beberapa jembatan dekat muara sungai di Batavia. Tsunami 1883 menjadi dasar bahwa tsunami dahsyat di Selat Sunda dapat berdampak di Jakarta," ungkapnya.

Daryono menjelaskan, terkait kajian potensi tsunami dampak gempa bumi Megathrust di Selatan Jawa yang berdampak hingga Pantai Jakarta dengan skenario terburuk dibuat guna membangun kesiapsiagaan masyarakat.

"Kajian potensi bahaya dengan menggunakan skenario terburuk penting untuk rujukan mitigasi, jadi kita ambil pahitnya agar kita lebih siap. Meski kapan terjadinya tidak ada yang tahu, bahkan bisa jadi skenario terburuk tersebut belum tentu terjadi," ujarnya.

Editor : Iman Ridhwan Syah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut