Luna Maya Minta Bantuan Dukun di Film Jalan Pulang
JAKARTA, Inews – Luna Maya dikenal sebagai salah satu artis yang menjadi ikon horor Indonesia. Demikian dengan Shareefa Daanish. Keduanya pun beradu akting dalam film Jalan Pulang.
Tidak hanya Luna Maya dan Shareefa Daanish, film garapan rumah produksi Leo Pictures ini menghadirkan banyak artis kenamaan. Sebut saja Teuku Rifnu Wikana, Sudjiwo Tejo, Jajang C. Noer, Taskya Namya, Saskia Chadwick, Kiki Narendra, Ruth Marini, Widika Sidmore, Fajar Rezky, Cetul Leatherart, Sofia Mercedes, Eduwart Manalu, Martha Alichya serta talenta muda seperti Raffan Al Aryan, Rachel Mikhayla.
Film yang disutradarai Jeropoint dan diproduseri Agung Saputra ini mengangkat cerita perjuangan emosional seorang ibu yang berusaha menyelamatkan anaknya dari kekuatan supranatural.
Berbeda dengan film horor pada umumnya, Jalan Pulang menyatukan ketegangan mistik dengan drama keluarga yang kuat. Dengan latar perjalanan menyusuri Pulau Jawa, film ini menghadirkan atmosfer khas Indonesia yang akrab, namun tetap mencekam.
Jalan Pulang bukan hanya tentang rasa takut, juga tentang kasih seorang ibu yang rela menghadapi apa pun demi menyelamatkan anaknya. Bermula dari Lastini yang diperankan Luna Maya, seorang ibu yang kehilangan suaminya (Edward Manalu) secara misterius.
Dia pun meyakini bahwa penyakit yang diderita putrinya, Arum (Saskia Chadwick), bukan gangguan medis biasa, melainkan akibat kekuatan gaib yang menguasai tubuh sang anak.
Mengetahui waktu mereka terbatas sebelum ulang tahun Arum yang jatuh di tahun kabisat, Lastini bersama dua anak lainnya, Lia (Taskya Namya) dan Rama (Raffan Al Aryan), melakukan perjalanan untuk mencari pertolongan dari para dukun. Namun, di tengah upaya penyelamatan itu, mereka justru harus berpacu dengan waktu dan menghadapi kekuatan yang makin mengancam nyawa Arum.
“Film ini membawa horor kembali ke akar terdalamnya—rasa kehilangan, ketakutan akan yang tak terlihat dan ikatan keluarga yang diuji hingga batas terakhir. Ini adalah kisah yang
menggugah sekaligus menghantui,” kata Agung Saputra.
Sementara, Jeropoint yang menjadi orang nomor satu di belakang layar mengatakan bahwa Jalan Pulang menyajikan horor dalam bentuk yang lebih simbolik dan eksistensial.
“Di sini, Jalan Pulang menawarkan pendekatan horor yang simbolik dan eksistensial, di mana “pulang” menjadi metafora atas perjuangan manusia melawan rasa takut, penyesalan, dan bayang-bayang masa lalu. Jalan pulang bukan hanya tentang horor, tapi tentang perjuangan seorang ibu dan bagaimana sebuah keluarga saling menjaga,” ungkapnya.
Film Jalan Pulang dijadwalkan tayang serentak di bioskop seluruh Indonesia pada Kamis, 19 Juni 2025.
Editor : Tedy Ahmad