get app
inews
Aa Text
Read Next : Harta Kekayaan Purbaya Vs Dedi Mulyadi, Tembus Puluhan Miliar

Dedi Mulyadi Sentil Balik Elite Pengkritik Program Pembinaan Siswa Nakal di Barak Militer

Rabu, 30 April 2025 | 09:40 WIB
header img
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menanggapi keras kritik dari sejumlah elite terhadap kebijakan pembinaan siswa bermasalah di barak militer TNI-Polri. Foto/MPI

JAKARTA, iNewsBekasi.id - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menanggapi keras kritik dari sejumlah elite terhadap kebijakan pembinaan siswa bermasalah di barak militer TNI-Polri. Menurutnya, para pengkritik hanya bisa berkomentar tanpa benar-benar peduli terhadap permasalahan di lapangan.

"Pertanyaannya, elite-elite ini ngurusin nggak yang tawuran tiap hari? Elite-elite ini ngurusin nggak itu anak-anak yang di kolong jembatan tidurnya tiap hari? Kan nggak ada yang ngurusin. Cuma komentar aja bisanya," ujar Dedi usai rapat bersama Komisi II DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (29/4/2025).

Ketika ditanya soal koordinasi dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Dedi tak menjawab secara langsung. Namun, ia menyatakan yakin pihak kementerian telah memantau kebijakan tersebut.

Dedi juga menegaskan bahwa program ini telah mendapatkan dukungan penuh dari para orang tua dan masyarakat Jawa Barat. "Dicek di media sosial siapa yang paling mendukung kebijakan saya, rakyat Jabar. Siapa yang menentang, para elite," kata Dedi.

Kebijakan ini akan mulai diterapkan bertahap pada awal Mei 2025, dengan menyasar siswa-siswa yang dianggap bermasalah. 

"Tukang tawuran, tukang mabok, tukang main Mobile Legends yang kalau malam kemudian tidurnya tidak mau, sore," jelasnya, menyebut sejumlah kriteria siswa yang akan ikut dalam program ini.

Ia juga menambahkan bahwa siswa yang suka melawan orang tua, membuat onar, atau sering bolos sekolah akan termasuk dalam kategori yang dibina. Di barak, para siswa tetap akan menjalani proses belajar mengajar seperti biasa, namun dengan lingkungan dan pola hidup yang lebih disiplin ala militer. 

"Nanti ada ruang kelasnya. Nanti ada guru yang dari sekolah di mana dia asal untuk berkunjung. Enggak ada problem apapun. Saya dulu pernah membuat ruang itu dengan membuang ruang sepak bola," paparnya.

Sebagai bagian dari rutinitas baru, siswa akan menjalani hari dengan bangun pagi, membersihkan area, hingga aktivitas fisik seperti olahraga dan baris-berbaris.

"Setelah itu mereka pergi ke sekolah. Sore hari, nanti mereka belajar berolahraga, bersepak bola, main voli, latihan baris berbaris, push up, sit up," pungkasnya.

Editor : Eidi Krina Sembiring

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut