PHK Massal di Indonesia Terus Berlanjut, TikTok Shop Bakal Pecat 2.500 Karyawan
BEKASI, iNewsBekasi.id - Pemutusan hubungan kerja (PHK) di Indonesia masih terus berlanjut. Kali ini, TikTok Shop, platform e-commerce di bawah naungan ByteDance, bersiap melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap 2.500 karyawan.
Langkah ini diambil setelah perusahaan resmi bergabung dengan Tokopedia pada 2023. Pemangkasan tenaga kerja akan dilakukan secara bertahap hingga Juli 2024.
Dari total sekira 5.000 karyawan gabungan TikTok Shop dan Tokopedia, hanya separuhnya yang akan dipertahankan.
"Kami terus mengevaluasi kebutuhan bisnis untuk memastikan pertumbuhan berkelanjutan di Indonesia," ujar juru bicara TikTok dikutip Tech In Asia dari Bloomberg, Senin (2/6).
PHK massal ini terutama akan berdampak pada divisi logistik, operasional, pemasaran, dan pergudangan. Langkah tersebut dinilai sebagai bagian dari efisiensi pasca merger, di mana terjadi tumpang tindih peran antar karyawan.
Merger senilai USD1,5 miliar antara TikTok Shop dan Tokopedia sebelumnya dilakukan untuk mematuhi regulasi e-commerce Indonesia yang ketat. Aturan Kementerian Perdagangan melarang platform asing memproses pembayaran langsung dan mewajibkan pendirian kantor perwakilan lokal.
Regulasi ini memaksa TikTok bermitra dengan pemain lokal seperti Tokopedia agar bisa tetap beroperasi. GoTo selaku induk Tokopedia memilih posisi pasif dalam entitas gabungan ini. Struktur kemitraan ini dinilai sebagai strategi ByteDance untuk beradaptasi dengan iklim regulasi Indonesia.
Namun, langkah merger dan PHK ini memicu kekhawatiran Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). Lembaga ini menilai konsentrasi pasar berpotensi mengurangi persaingan sehat di industri e-commerce.
Di sisi lain, integrasi sistem TikTok Shop dan Tokopedia disebut telah menciptakan sinergi operasional. Efisiensi ini menjadi alasan utama pengurangan karyawan di sejumlah departemen. Indonesia tetap menjadi pasar strategis bagi TikTok Shop, meski bersaing ketat dengan Shopee dan Lazada. Nilai pasar e-commerce Tanah Air diproyeksikan mencapai USD94,5 miliar pada 2025.
"Kami tetap berkomitmen berinvestasi di Indonesia," UCAP perwakilan dari TikTok Shop.
PHK massal ini menambah daftar panjang gelombang pemutusan hubungan kerja di sektor digital Indonesia. Sebelumnya, perusahaan seperti GoTo, Shopee, dan LinkAja juga telah melakukan efisiensi karyawan.
Editor : Tedy Ahmad