get app
inews
Aa Text
Read Next : Ratusan Siswa dan Guru Tinggalkan Sekolah Rakyat, Guru Besar IPB Bongkar Penyebabnya

Ahli IPB: Hewan Purba Ini Kini Cuma Bisa Ditemukan di Indonesia!

Rabu, 06 Agustus 2025 | 10:48 WIB
header img
Badak jawa bercula satu (Rhinoceros sondaicus) merupakan salah satu hewan purba di dunia yang masih hidup. Foto/BB KSDA Jatim.

JAKARTA, iNewsBekasi.id- Prof. Harini Muntasib, pakar konservasi dari IPB University, mengungkapkan fakta mencengangkan bahwa badak jawa bercula satu (Rhinoceros sondaicus) merupakan salah satu hewan purba yang masih bertahan hidup di dunia saat ini— dan satu-satunya populasi tersisa hanya ada di Indonesia.

“Jadi, badak jawa yang ada di Indonesia, khususnya di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) adalah satu-satunya di dunia. Ini merupakan suatu kebanggaan bahwa kita memiliki salah satu jenis badak yang kita konservasikan," ujar Prof. Harini melalui siaran pers, Selasa (5/8/2025).

Dulu Menyebar di Asia Tenggara, Kini Hanya Tersisa di Ujung Kulon

Badak jawa dulunya bisa ditemukan di berbagai wilayah Asia Tenggara, mulai dari India, Myanmar, Thailand, Malaysia, hingga Vietnam. Namun kini, populasinya hanya bertahan di TNUK, Banten. Bahkan, Vietnam secara resmi menyatakan badak jawa punah pada tahun 2010.

Masuk Daftar Satwa Paling Terancam Punah di Dunia

Prof. Harini menegaskan bahwa badak jawa kini berstatus "Critically Endangered" menurut IUCN Red List, dan tercantum dalam Apendiks I CITES yang melarang keras perdagangan spesies ini. Jumlah populasinya diperkirakan hanya sekitar 87 hingga 100 ekor, berdasarkan pengamatan menggunakan metode Model Spatial Count oleh Balai TNUK.

“Badak jawa bukan hanya kekayaan hayati Indonesia, tetapi juga warisan dunia yang harus dijaga bersama,” tegasnya.

Upaya Konservasi: Kawasan Khusus 5.100 Hektare Disiapkan

Sejak tahun 2009, pemerintah melalui TNUK telah membangun kawasan konservasi khusus bernama Javan Rhino Study and Conservation Area (JRSCA) seluas 5.100 hektare di bagian selatan Gunung Honje. Kawasan ini diperuntukkan untuk perluasan habitat dan pengembangbiakan badak jawa secara intensif.

“Fasilitas JRSCA sudah siap, termasuk kandang pengembangbiakan, serta bangunan untuk peneliti dan petugas. Saat ini tengah dipersiapkan translokasi badak dari habitat utama menuju kawasan JRSCA,” ungkap Prof. Harini.

Ancaman Serius Masih Membayangi Badak Jawa

Meski berbagai upaya pelestarian telah dilakukan, badak jawa masih menghadapi ancaman besar dari dalam dan luar. Ancaman internal mencakup inbreeding, persaingan antarsatwa, dan invasi tumbuhan langkap yang merusak habitat. Sementara ancaman eksternal meliputi penyakit dari hewan ternak, perburuan liar, hingga potensi bencana alam seperti tsunami dan letusan Gunung Krakatau.

Prof. Harini memperingatkan, jika badak jawa punah, keseimbangan ekosistem bisa terganggu, mengingat perannya sebagai herbivora besar yang penting dalam mengatur vegetasi dan rantai makanan di hutan tropis.

Editor : Wahab Firmansyah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut