Kasus Keracunan MBG Masih Terjadi, Mensesneg: Kami Mohon Maaf
JAKARTA, iNewsBekasi.id - Pemerintah melalui Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menyampaikan permohonan maaf atas kasus keracunan keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) yang kembali terjadi di sejumlah daerah.
Prasetyo mengatakan adanya kasus keracunan makanan ini bukanlah unsur kesengajaan dan bukan yang diharapkan semua pihak.
“Pertama-tama tentunya kami atas namanya pemerintah dan mewakili Badan Gizi Nasional memohon maaf karena telah terjadi kembali beberapa kasus di beberapa daerah yang tentu saja itu bukan sesuatu yang kita harapkan dan bukan sesuatu kesengajaan,” kata Prasetyo di Jakarta, Jumat (19/9/2025).
Prasetyo menyatakan, pemerintah akan menjadikan kasus ini sebagai bahan evaluasi bersama Badan Gizi Nasional (BGN) serta pemerintah daerah agar kejadian serupa tidak kembali terulang. Dia juga memastikan seluruh korban mendapatkan penanganan medis secepat mungkin.
“Pertama adalah memastikan bahwa seluruh yang terdampak dan harus mendapatkan penanganan secepat mungkin dan sebaik-baiknya,” ujarnya.
Lebih lanjut, Prasetyo menegaskan akan ada sanksi tegas bagi dapur-dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) apabila terbukti lalai atau melakukan kesengajaan.
“Harus. Dan sanksi kalau memang itu adalah faktor-faktor kesengajaan atau lalai dalam melaksanakan SOP, tentunya akan ada sanksi kepada SPPG yang dimaksud. Tetapi juga sanksi yang akan diterapkan jangan sampai kemudian itu mengganggu dari sisi operasional sehingga mengganggu penerima manfaat untuk tidak mendapatkan MBG ini,” katanya.
Sebelumnya, kasus keracunan MBG terjadi di sejumlah daerah. Sebanyak 27 siswa SMP Negeri 1 Kramatwatu, Kabupaten Serang, Banten, mengalami mual, pusing, diare, hingga muntah setelah menyantap menu MBG pada Selasa (2/9/2025).
Sementara di Kabupaten Lebong, Bengkulu, ratusan siswa SD dan TK juga mengalami keracunan massal pada Rabu (27/8/2025).
Editor : Tedy Ahmad