get app
inews
Aa Text
Read Next : Hasil Seleksi Sekda Kabupaten Bekasi, Endin Samsudin Raih Nilai Tertinggi

Seleksi Sekda Bekasi Mandek, Syarat Berat dan Nuansa Politik Hambat Peminat?

Senin, 13 Oktober 2025 | 07:40 WIB
header img
Proses Open Bidding Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bekasi terancam sepi peminat. Foto/Istimewa

CIKARANG PUSAT, iNewsBekasi.id – Proses Open Bidding Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bekasi terancam sepi peminat. Hingga kemarin, tak satu pun pelamar resmi mendaftar, padahal masa pendaftaran akan ditutup pada 17 Oktober 2025.

Syarat ketat menjadi alasan utama minimnya pendaftar. Salah satunya, calon harus pernah menduduki dua jabatan berbeda minimal dalam dua tahun terakhir. Alhasil, banyak kepala OPD yang baru menjabat satu posisi otomatis gugur sebelum bertanding.

Kondisi ini menimbulkan pertanyaan publik: apakah seleksi Sekda akan benar-benar berjalan kompetitif dan terbuka, atau justru terancam gagal karena minimnya minat? Atau jabatan Sekda hanya akan jadi “hadiah politik” tanpa makna.

“Yang bisa ikut hanya yang sudah duduk di dua jabatan berbeda,” kata Sekretaris Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Bekasi Beny Yulianto, Senin (13/10/2025).

Meski demikian, ia mengaku belum bisa memastikan total pelamar karena proses masih berjalan dan akan ditutup 17 Oktober mendatang. “Sampai sekarang belum tahu ya. Kita tunggu saja sampai penutupan nanti,” tambah Beny.

Ironisnya, dari pantauan iNewsBekasi dan informasi yang dihimpun dari petugas kesehatan RSUD Cibitung, sudah ada tiga nama yang melakukan pemeriksaan kesehatan salah satu syarat awal untuk mendaftar. Mereka adalah:

1. Kepala BKPSDM Endin Samsudin

2. Kepala SDABMBK Henri Linconl

3. Kepala BPBD Muchlis

Namun kejelasan ketiganya pun masih simpang siur. Kepala BPBD Kabupaten Bekasi Muchlis, secara tegas membantah telah menjalani tes kesehatan. “Saya nggak pernah merasa cek kesehatan untuk daftar Sekda. Hoaks itu,” ujar Muchlis lewat pesan singkat.

Sementara itu, Kepala SDABMK Kabupaten Bekasi Henri Linconl menyatakan kesiapannya mengikuti seleksi, namun belum resmi mendaftar. “Saya masih kumpulkan persyaratan. Tujuannya untuk bekerja lebih baik,” singkatnya.

Situasi ini menimbulkan tanda tanya besar: mengapa jabatan strategis seperti Sekda tak menarik minat? Ada yang menyebut, seleksi Sekda bukan hanya soal kompetensi teknis, tetapi juga sarat kepentingan politik.

“Memang jabatan Sekda ini ada nuansa politik. Tapi kami di DPRD tetap akan mengawasi agar prosesnya sesuai aturan,” ujar Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Bekasi Ridwan Arifin kepada wartawan beberapa waktu lalu.

Menurut dia, jika hingga batas waktu tak ada pelamar memenuhi syarat, besar kemungkinan seleksi Sekda akan gagal dan harus diulang. Situasi ini sekaligus mencerminkan adanya problem serius dalam sistem promosi jabatan di tubuh birokrasi Pemkab Bekasi.

Editor : Abdullah M Surjaya

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut