BEKASI, iNews.id - Badan Intelijen Negara (BIN) Wawan Hari Purwanto menyatakan pihaknya selama ini menyusup ke sejumlah kelompok di berbagai negara.
Salah satunya, BIN menyusup kedalam kelompok Taliban di Afghanistan.
Misi utama BIN dalam menyusup Afghanistan, yakni bertujuan agar perang atau kerusuhan tidak jauh melebar hingga ke Indonesia.
"Maka sebelum perang terjadi maka kita perkuat ini diplomasi dari seluruh elemen. Kita menyusup ke seluruh kelompok-kelompok perlawanan, termasuk Taliban sendiri," kata Wawan dalam sebuah diskusi yang digelar Partai Gelora, Rabu (1/9/2021).
Wawan tidak memberikan informasi mendetail kelompok apa lagi yang disusupi BIN selain Taliban.
Dia hanya menegaskan bahwa Indonesia tidak ingin terjadi perpecahan yang berdampak pada gangguan stabilitas keamanan.
Terlebih, tak sedikit warga Indonesia yang terpancing ketika melihat kondisi Timur Tengah yang kerap kali bergejolak.
Karena hal itu terjadi karena merasa ada ikatan religi yang sama.
"Sekarang kita bergerak menyusupkan teman-teman kita kepada kubu lawan-lawan itu di berbagai negara. Untuk apa? Untuk bareng-bareng menjaga," ucap dia.
Wawan menyatakan BIN berupaya memastikan kelompok perlawanan itu tetap pada komitmennya menjaga perdamaian.
Dia tidak ingin kelompok-kelompok itu melakukan serangan teror yang nantinya bisa berdampak pada perpecahan dan peperangan.
"Supaya tidak sedikit-sedikit melepaskan emosi untuk meledakkan bom-bom, termasuk bom bunuh diri. Daripada itu pecah enggak keruan, kita masuk sekuat-kuatnya melakukan penetrasi. Sekarang kita mampu melakukan kontrol itu," ucap Wawan.
Sebelum ini, Wawan juga sempat mengatakan bahwa BIN tengah melakukan deteksi dini terhadap jaringan teroris di Indonesia yang memiliki kedekatan ideologi dengan Taliban.
"BIN bersama jajaran intelijen melakukan langkah antisipatif dengan memperkuat deteksi dini dan cegah dini terutama kepada kelompok teroris yang memiliki kedekatan ideologis dan jaringan dengan Taliban," ucap Wawan dalam keterangan resminya pada 19 Agustus lalu.
Editor : Fatiha Eros Perdana