Mawar de Jongh Berani Botak di Film Sampai Titik Terakhirmu, Alami Kanker Ovarium

JAKARTA, iNewsBekasi.id - Mawar de Jongh memperlihatkan akting yang memukau di film terbarunya, Sampai Titik Terakhirmu. Berperan sebagai Shella, Mawar berani tampil botak untuk menjiwai perannya itu. Tidak itu saja, dia juga harus menurunkan berat badannya. 

Dalam film Sampai Titik Terakhirmu yang disutradarai Dinna Jasanti, Shella digambarkan sebagai seorang perempuan muda yang berjuang melawan kanker ovarium, di mana ceritanya diangkat berdasarkan kisah nyata perjuangan dan cinta dari Albi Dwizky dan Shella Selpi Lizah yang viral di media sosial.

Mawar berbagi cerita di balik layar, bagaimana dia memerankan karakter Shella dengan kepala plontos, di mana dia menghabiskan waktu selama tiga jam untuk make-up agar terlihat botak.

“Waktu syuting kita kurang lebih tiga jam untuk proses makeup botaknya dan ada beberapa kali percobaan untuk nyari gimana kira-kira yang bisa bikin bentuknya kelihatan paling bagus,” kata Mawar.

Awalnya, saat mengetahui harus tampil botak dalam film drama produksi LYTO Pictures, Mawar merasa mendapat tantangan baru. Dia menyadari bahwa ada proses panjang yang harus dijalani di balik penampilannya tersebut.

“Awalnya pas ngeliat aku botak, aku jujur kayak ngerasa ‘gini ya rasanya kalau misalkan one day rambut aku tuh hilang dan aku enggak tahu ini bisa balik lagi atau enggak’ dan itu rasanya sedih banget sebenarnya,” tutur Mawar.

Tantangan lain, dia harus menurunkan berat badan hingga tujuh kilogram. Tentu ini bukan pekerjaan mudah. Apalagi, dia harus bisa menurunkan dalam waktu dua bulan.

“Tantangan yang ikut di dalamnya mungkin salah satunya menurunkan berat badan 6 sampai 7 kilogram dalam waktu dua bulan,” kata Mawar.

“Aku didampingin sama dokter gizi juga. Jadi, memang makanannya sesuai porsi dan juga olahraga,” tutur dia lagi.

Film yang akan tayang pada 13 November ini juga dibintangi Arbani Yasiz, Unique Priscilla, Kiki Narendra, Yasamin Jasem, Tika Panggabean, Dana Wardhana, TJ Ruth, Onadio Leonardo, hingga Vonny Felicia.

Kisahnya dari Albi Dwizky (Arbani Yasiz), seorang rantau yang bekerja sebagai WO, memimpikan dirinya menikah dan memiliki keluarga bahagia, namun karena kondisi ekonomi dan sifatnya yang introvert, ia fokus pada survival dirinya dan tidak pernah berani untuk bermimpi lebih. Suatu hari, saat kembali dari kantor, kepalanya tak sengaja menjadi samsak bola futsal nyasar. Alih-alih kesal, ia justru terpana dengan pelaku, Shella Selpi (Mawar Eva De Jongh), si extrovert kembang komplek, atlet, dan content creator.

Lambat laun, Shella dan Albi mulai dekat karena sering bertemu di berbagai kegiatan sosial komplek dan acara nongkrong kelompok pertemanan mereka. Sifat mereka yang bertolak belakang, justru membuat mereka tertarik pada satu sama lain. Seiring dengan tumbuhnya rasa antar mereka, rasa sakit dan kram di perut Shella juga bertambah, hingga akhirnya Shella mengetahui bahwa sebuah penyakit ganas menyerang dan mengancam masa depannya. Albi menemani Shella menghadapi setiap tantangan berat dalam perjalanan kesembuhannya, sembari mempersiapkan masa depan mereka bersama. 

Editor : Tedy Ahmad