get app
inews
Aa Read Next : Banyak PKL Menyerah Jualan di Teras Indomaret dan Alfamart, Ternyata Ini Penyebabnya

Melonjak! Harga Cabai di Karawang Tembus Rp 100 Ribu per Kilogram, Disperindag Ungkap Pasokan Minim

Selasa, 14 Juni 2022 | 16:03 WIB
header img
Harga cabai di sejumlah pasar Karawang mengalami kenaikan hingga Rp100 ribu per kilogram. (Foto: ilustrasi/Ist)

KARAWANG, iNews.id - Harga cabai di sejumlah pasar Karawang capai Rp 100 ribu rupiah per kilogramnya. Hal ini pun membuat pedagang sayur mengeluh lantaran cabai yang dikirim dari petani lebih sedikit dari biasanya. Pemkab Karawang pun mengaku tak banyak berbuat karena faktor supply and demand yang tidak seimbang

Dari pemantauan MPI, kenaikan harga cabai mulai dirasakan disejumlah pasar Pasar Baru, pasar Johar sejak dua pekan lalu. Harga cabai rawit merah sudah tembus di harga Rp100 ribu perkilogramnya. Sementara harga cabai merah mencapai Rp70 ribu perkilogramnya.

"Cabai rawit merah sudah sampai Rp100 ribu perkilo. Kayaknya kalau pasokan sedikit bisa lebih tinggi lagi harga cabai," kata Yusuf, pedagang sayur di Pasar Baru, Senin (13/6/22).

Menurut Yusuf, kenaikan harga terjadi beberapa kali hingga pedagang mengaku sulit menjelaskan kepada pembeli. Mereka berharap harga cabai kembali normal. "Kalau hargai terlalu tinggi tidak menguntungkan buat pedagang. Apalagi pasokan dari petani semakin sedikit," katanya.

Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Karawang, Gery Sigit Samrodi mengungkapkan, kenaikan harga cabai di Karawang disebabkan karena minimnya pasokan kepada pedagang dari wilayah sentra cabai.

Gery mengatakan, kebutuhan cabai di Karawang setiap harinya mencapai 3 ton masuk ke pasar tradisional Karawang. Namun saat ini berkurang hingga 2,6 ton. "Yang masuk ke Karawang itu sekarang hanya 4 kwintal sehari. Itu jauh sekali dengan kebutuhan cabai di Karawang sebanyak 3 ton, " katanya

Menurut Gery, saat ini Dinas Perdagangan dan Perindustrian masih melakukan pemantauan harga cabai yang kemudian dilaporkan kepada Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. "Untuk mencegah adanya penimbunan," katanya.

Editor : Eka Dian Syahputra

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut