Perjuangan Rakyat Palestina Jadi Titik Awal Perempuan Inggris Ini Menjadi  Mualaf

Intan Afika Nuur Aziizah
Lauren Booth. (Foto: Youtube)

Hidayah Islam itu perlahan muncul pada tahun 2000, ketika dia melahirkan anak pertamanya. Suatu malam, dia menonton berita di televisi yang menyiarkan tentang kabar Palestina. Dalam siaran itu, Lauren melihat anak laki-laki berusia 15 tahun dengan berani melemparkan batu di depan sebuah tank. Bukannya kabur untuk lari, anak itu justru menghampiri tank tersebut.

"Jika tank itu mengarah pada kita, dalam situasi di mana kita berada sekarang. Kita akan lari ke arah berlawanan kan. Itu insting manusia. Tapi anak laki-laki kecil ini dengan sebuah batu di tangannya malah maju mendekati tank tersebut. Aku hanya berkata dalam hari: 'Larilah wahai bocah Timur Tengah yang aneh. Wahai anak asing aneh yang berada di tempat penuh debu dan kamp-kamp pengungsi. Pulanglah! Pulang! Ibumu telah menantikanmu'," ujar Lauren.
Kemudian berita tersebut menampakkan pemandangan foto keadaan Kota Gaza. Rumah-rumah di sana tampak sudah hancur lebur karena serangan-serangan Israel.

Dia merasa miris melihat foto tersebut. Sepuluh hari kemudian, dia mengetahui bahwa Faris Odeh, yakni bocah kecil tersebut, ditembak mati oleh sniper asal Israel.

Dia pun terkejut dan sangat sedih. Lima tahun kemudian, Lauren mendapatkan tugas ke Palestina. Ketika itu dia tengah tinggal di Prancis dengan suami yang baik, 2 putrinya yang cantik, dan rumah besar lengkap dengan kolam renang. Namun, entah mengapa, di dalam benak hatinya justru menyuruhnya untuk pergi ke Palestina.

"Kami tinggal di salah satu tempat terindah juga paling damai yang ada di seluruh penjuru bumi milik Allah ini. Dan aku ingin pergi ke Palestina? Apa artinya itu? Itulah yang disebut dengan 'sebuah panggilan'," kata Lauren.

Pada tahun 2005, akhirnya dia pergi ke Palestina. Tiga hari setelah sampai di sana, Lauren melakukan perjalanan mengelilingi Tepi Barat sendirian.

Rupanya para kru media tempatnya bekerja lupa mengingatkan Lauren untuk tetap berada di dalam kamar. Seharusnya dia tidak diperbolehkan jalan-jalan sendiri dan bertemu orang Muslim.

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4 5

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network