Bahkan, sang ibu rela menyediakan menu sahur maupun buka puasa untuk anaknya yang sudah berstatus Muslim. Ayahnya juga menganggap perbedaan antara mereka sebagai bentuk toleransi antar-umat beragama.
"Mamak tanya, kapan sahurnya? Kapan sahurnya? Saya terkejut. Saya bilang sekitar jam 2. Mamak terima kok katanya, itu kan udah pilihan, mamak menghargai itu. Bapak saya bilang enggak apa-apa beda keyakinan, tetapi tetap toleransi," tutur Fatih.
Dirinya juga tidak perlu risau untuk beribadah di rumah. Ibunya tidak keberatan jika Fatih harus melaksanakan sholat tepat di sampingnya.
Wallahu a'lam bisshawab.
Editor : Eka Dian Syahputra
Artikel Terkait