Bung Karno dan Nasi Pecel Blitar, Kalau Sedang Menyantap Emoh Beranjak Pergi 

Solichan Arif
Bung Karno sangat menyukai nasi pecel Blitar, makanan khas Jawa Timur terasa sangat cocok di lidahnya. (Foto: Dok/Ist)

"Dengan kata lain, 'makanan Eropa' dikesankan sebagai standar dari cita rasa modern dan 'makanan kita' yang 'melarat' itu dikesankan sebagai standar dari cita rasa tradisional," tulis Fadly. Kotomi modern dan tradisional itu masih berlaku hingga sekarang. Kebanyakan orang Indonesia masih suka menyebut lemper, dodol, nagasari, cucur dan carabikang sebagai tradisional. Kemudian masih gemar menyebut taart, nastaart, dan kaastengel sebagai kue modern.

Kecintaan Bung Karno terhadap makanan tradisional ditunjukkan dengan proyek politik pangan nasional. Program "Empat Sehat, Lima Sempurna", dicanangkan. Negara menerapkan program Revolusi Makanan Rakyat. Lembaga yang bernama Operasi Buta Gizi, didirikan. Saat itu tahun 1964. Populasi rakyat Indonesia mencapai 103 juta jiwa. Tahun 1965 diprediksi akan naik lebih dari 105 juta jiwa. Produksi padi tidak lagi mencukupi konsumsi rakyat Indonesia.

Dalam pidato peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI, Bung Karno menyebut sebagai tahun Vivere Pericoloso (Hidup penuh bahaya). Bung Karno menyerukan, rakyat yang biasa makan nasi 2-3 kali sehari untuk mengubah menu. Mencampur dengan jagung, ketela rambat, singkong, ubi, dan lain lain, yang itu dikatakan tidak akan merusak kesehatan.

"Kepada yang biasa makan nasi, 2-3 kali sehari saya serukan: Ubahlah menumu, campurlah dengan jagung, ketela rambat, singkong, ubi, dan lain-lain. Hanya ini yang kuminta mengubah menu, yang tidak akan merusak kesehatanmu," seru Bung Karno .

Upaya mengamankan kebutuhan pangan rakyat juga dilakukan Bung Karno dengan mengumpulkan seluruh resep makanan di nusantara. Semua racikan makanan mulai dari Sabang sampai Merauke dikumpulkan. Selama 1964-1966, terkumpul sebanyak 1.600 resep makanan dan minuman.

Editor : Vitrianda Hilba Siregar

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4 5

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network