Kemudian Abu Nawas masuk ke rumah untuk mengambilkan uang. "Ini uang 1.000 dinar untukmu," ucap Abu Nawas sambil memberikan uangnya.
Tabib palsu itu dengan penuh kegirangan menerima uang tersebut. Tapi setelah uangnya dihitung, ia langsung murka.
"Hei, Abu Nawas, kenapa hanya 10 dinar?" tegas sang tabib palsu dengan emosi.
"Dari mana kamu tahu kalau jumlahnya hanya 10 dinar?" tanya balik Abu Nawas.
"Uangnya memang ada 10, tapi pecahan 1 dinar, bukan 100 dinar! Memangnya aku buta apa?" balas tabib tambah emosi.
"Alhamdulillah. Sekarang kamu sudah sembuh," kata Abu Nawas sambil mengambil kembali uangnya.
"Maksudmu apa, Abu Nawas? Kenapa uangnya diambil lagi?" tanya si tabib kebingungan.
"Lho, kamu kan sudah sembuh. Sini bayar 100 dinar," pinta Abu Nawas.
"Sembuh apanya? Kamu jangan mengada-ngada, Abu Nawas," protes si tabib palsu.
"Bukankah kamu ke sini katanya mengalami kebutaan, tapi kamu bisa membedakan mana pecahan 1 dinar dan mana pecahan 100 dinar. Berarti matamu sudah bisa melihat," jelas Abu Nawas.
Tabib palsu itu tidak bisa berkata apa-apa. Ia pun terpaksa memberikan uang 100 dinar kepada Abu Nawas dan pergi dengan perasaan kecewa.
"Aku kapok berurusan dengan Abu Nawas," ucap si tabib palsu.
Sementara Abu Nawas berhasil mendapat kembali 300 dinar-nya yang pernah diberikan kepada sang tabib palsu sewaktu sakit berobat.
Wallahu a'lam bisshawab.
Artikel ini telah terbit di Okezone dengan judul "Abu Nawas 3 Kali Kerjai Tabib Palsu Sampai Kapok, Untung Ratusan Dinar Juga!".
Editor : Eka Dian Syahputra