Barangsiapa menangkap cahaya itu, maka dia menjadi orang yang beriman; dan orang yang tidak mengambilnya, akan menjadi kafir. Di antara mereka ada orang-orang yang mendapatkan cahaya yang berkilau. Adam bertanya, “Wahai Tuhanku, siapakah mereka itu?”
Allah menjawab, “Mereka adalah para nabi dari keturunanmu, wahai Adam.”
Kemudian Allah mengawinkan Adam dengan Hawa. Itu terjadi pada hari Jumat menjelang sore hari. Maka dari itu, disunnahkan akad nikah dilaksanakan di hari Jumat.
Menurut sebuah riwayat, Adam itu lebih menawan daripada Hawa, tetapi Hawa lebih lembut. Kemudian Allah memerintahkan malaikat Ridwan, juru kunci surga, untuk mendekorasi gedung dan mendandani wildan (anak-anak yang ada di surga) dan para bidadari.
Adam diberi kuda yang diciptakan dari minyak kesturi yang sangat harum baunya, yang diberi nama Maimun, yang larinya cepat bagaikan kilat yang menyambar.
Saat kuda tersebut berada di hadapan Adam, maka Adam menungganginya.
Hawa diberi unta dari surga yang di atasnya ada haudah dari permata. Hawa naik ke haudah yang ada di atas unta itu. Selanjutnya, Jibril as memegang kendali kuda. Mikail berjalan di sebelah kanannya dan Israfil di sebelah kirinya. Mereka membawanya jalan-jalan ke semua pelosok langit.
Editor : Eka Dian Syahputra
Artikel Terkait