Meninggal di Luar Negeri, Inilah 5 Ulama Indonesia yang Makamnya Dikunjungi Wisatawan Muslim

Rusman H Siregar/Fatiha Eros Perdana
Meninggal di Luar Negeri, Inilah 5 Ulama Indonesia yang Makamnya Dikunjungi Wisatawan Muslim. (Foto: Fatiha Eros Perdana/Net Bekasi)

BEKASI, iNewsBekasi.id - Pentingnya Mengetahui Tokoh Ulama Indonesia yang Dimakamkan di Luar Negeri di Pekuburan Jannatul Ma'la, Makkah Arab Saudi untuk Perjalanan Spiritual Anda

Indonesia memiliki banyak tokoh ulama terkemuka yang telah wafat dan dimakamkan di luar negeri, terutama di pekuburan Jannatul Ma'la, Makkah Arab Saudi. Namun, tidak semua orang menyadari betapa pentingnya mengetahui tentang tokoh-tokoh ulama ini dan makam mereka yang dapat dijadikan sebagai tujuan perjalanan spiritual.

Dalam artikel ini, kami akan membahas mengenai beberapa tokoh ulama terkenal Indonesia yang dimakamkan di pekuburan Jannatul Ma'la, Makkah Arab Saudi. Selain itu, kami juga akan membahas manfaat dari mengunjungi makam-makam tersebut untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan.

Dengan mengetahui lebih banyak tentang tokoh-tokoh ulama ini, kita dapat mempelajari tentang ajaran Islam dan mendapatkan inspirasi dari kehidupan mereka. Dengan mengunjungi makam mereka, kita dapat merenungkan tentang kebesaran Allah SWT dan mengambil hikmah dari perjuangan mereka dalam menegakkan Islam.

Oleh karena itu, mari kita bersama-sama memperluas pengetahuan kita tentang tokoh-tokoh ulama Indonesia yang dimakamkan di luar negeri dan mengambil manfaat spiritual dari kunjungan ke makam mereka.

Beberapa Ulama Indonesia yang Dimakamkan di Jannatul Ma'la, Makkah Arab Saudi

Di antara ulama Nusantara yang telah berpulang ke Rahmatullah dan dimakamkan di Ma'la Makkah, salah satunya adalah Syaikhina KH Maimoen Zubair, tokoh senior Nahdlatul Ulama yang dimakamkan pada tanggal 7 Agustus 2019. Namun, ia bukanlah satu-satunya ulama Indonesia yang dimakamkan di Jannatul Ma'la.

Sebagian besar ulama Indonesia yang dimakamkan di Jannatul Ma'la adalah tokoh-tokoh besar yang pernah menjabat sebagai guru besar di Masjidil Haram Makkah pada abad ke-19. Meskipun telah berpulang ke Rahmatullah, namun jasa-jasa mereka dalam menyebarkan ajaran Islam tetap dikenang dan dihargai oleh umat Islam, terutama di Indonesia.

Dengan mengenang jasa-jasa ulama Indonesia yang telah dimakamkan di Jannatul Ma'la, kita dapat mengambil inspirasi dan mempelajari tentang kebesaran agama Islam. Semoga Allah SWT senantiasa merahmati dan memberikan tempat yang layak bagi mereka di sisi-Nya.

1. Syekh Nawawi bin Umar Al-Bantani, Ulama Produktif yang Diakui Keilmuannya

Syekh Nawawi bin Umar Al-Bantani, atau lengkapnya Abu Abd al-Mu'ti Muhammad bin Umar al-Tanara al-Jawi al-Bantani, lahir di Tanara, Serang, Banten pada tahun 1813 dan wafat di Mekkah pada tahun 1897. Beliau pernah menjabat sebagai Imam Masjidil Haram dan diakui sebagai seorang ulama yang sangat produktif dalam menulis kitab.

Total, Syekh Nawawi Al-Bantani telah menulis sekitar 115 kitab di berbagai bidang ilmu, termasuk fiqih, tauhid, tasawuf, tafsir, dan hadis. Karena keilmuannya yang mumpuni, beliau dijuluki dengan sebutan Sayyid Ulama al-Hijaz (Pemimpin Ulama Hijaz), al-Imam al-Muhaqqiq wa al-Fahhamah al-Mudaqqiq (Imam yang Mumpuni Ilmunya), A'yan Ulama al-Qarn al-Ram Asyar li al-Hijrah (Tokoh Ulama Abad 14 Hijriyah), dan Imam Ulama al-Haramain (Imam 'Ulama Dua Kota Suci).

Setelah berpulang ke rahmatullah, Syekh Nawawi Al-Bantani dimakamkan di Ma'la Makkah pada tanggal 29 Maret 1897. Warisannya yang besar dalam ilmu pengetahuan dan agama Islam masih dihargai hingga saat ini. Semoga Allah SWT senantiasa merahmati beliau dan mengampuni segala dosanya.

2. Syekh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi, Ulama Tawadhu yang Dipercaya Menjadi Imam Besar di Masjidil Haram

Syekh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi lahir di Koto Tuo - Balai Gurah, IV Angkek, Agam, Sumatera Barat pada tahun 1860 dan wafat di Mekkah pada tahun 1916. Beliau dikenal dengan nama lengkap al Allamah asy Syaikhul Ahmad Khatib Rahimahullah bin Abdul Lathif bin Abdurrahman.

Sebagai ulama yang rendah hati, Syekh Khatib Al-Minangkabawi diakui sebagai orang non-Arab pertama yang dipercaya menjadi imam besar di Masjidil Haram, Mekkah. Selain itu, beliau juga terkenal dengan pengetahuannya yang luas dan mendalam di berbagai bidang ilmu agama.

Sayangnya, Syekh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi meninggal dunia pada tanggal 13 Maret 1916 di Mekkah. Namun, warisannya sebagai ulama yang tawadhu dan berdedikasi dalam pengembangan ilmu pengetahuan agama masih terus dihargai hingga kini. Semoga Allah SWT senantiasa merahmati beliau dan memuliakan derajatnya di sisi-Nya.

3. Syekh Muhammad Yasin Al-Fadani, Ahli Sanad Hadis dan Pendiri Madrasah Darul Ulum al-Diniyyah

Syekh Muhammad Yasin Al-Fadani adalah seorang ulama yang dikenal sebagai ahli sanad hadis, ilmu falak, bahasa Arab, dan pendiri Madrasah Darul Ulum al-Diniyyah di Mekkah. Beliau merupakan putra dari ulama terkenal asal Padang, Sumatera Barat, Syekh Muhammad Isa Al-Fadani.

Setelah dewasa, Syekh Yasin Al-Fadani mendirikan Madrasah Darul Ulum al-Diniyyah dan juga mengajar di Masjidil Haram. Karya-karyanya yang terkenal di antaranya adalah 97 kitab, di antaranya yang paling terkenal adalah Al-Fawaid al-Janiyyah.

Namun, sayangnya, Syekh Muhammad Yasin Al-Fadani meninggal dunia pada tanggal 20 Juli 1990 dan dimakamkan di Ma'la Makkah. Meskipun beliau telah berpulang, warisan ilmunya dan sumbangannya dalam pendidikan agama tetap menjadi inspirasi bagi para ulama dan santri hingga saat ini. Semoga Allah SWT senantiasa merahmati beliau dan mengampuni segala dosa-dosanya.

4. Syekh Abdul Qadir Al-Mandili

Syekh Abdul Qadir Al-Mandili dikenal luas di Mekkah dan Malaysia sebagai seorang ulama ternama. Beliau lahir pada tahun 1910 di Desa Sigalapang, Panyabungan, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara (dahulu masih Tapanuli Selatan) dengan nama lengkap Abdul Qadir bin Abdul Muthalib bin Hassan. Julukan "Al-Mandaili" diberikan karena beliau berasal dari suku Mandailing.

Syekh Abdul Qadir Al-Mandili pernah menjadi guru di Masjidil Haram, Makkah. Beliau dikenal sebagai penulis yang produktif, dengan karya-karyanya meliputi ilmu ushuluddin, tasawuf, fiqh, politik, pendidikan dan perundangan. Di Makkah, Syekh Abdul Qadir menulis 24 kitab dalam bahasa Melayu dan Arab. Beliau wafat pada tanggal 20 Rabi'ul Awwal 1385 H (1965) dan dimakamkan di kompleks Jannatul Ma'la, Makkah.

5. Syekh Yusuf Al-Makassari

Syekh Yusuf Al-Makassari, nama lengkapnya Syekh Yusuf Abul Mahasin Tajul Khalwati Al-Makasari Al-Bantani, dilahirkan pada tanggal 3 Juli 1626. Pada tahun 1644, Syekh Yusuf berangkat menunaikan ibadah haji dan menetap di Mekkah. Ia juga pernah menuntut ilmu di Yaman selama beberapa waktu. Dalam kurun waktu sekitar 20 tahun, Syekh Yusuf mempelajari Islam di Timur Tengah.

Pada saat pasukan Sultan Ageng dikalahkan Belanda pada tahun 1682, Syekh Yusuf ditangkap dan diasingkan ke Sri Lanka pada bulan September 1684. Di sana, ia tetap aktif dalam menyebarkan Islam meski dalam kondisi terasing.

Meski terasing, Syekh Yusuf masih bisa berkomunikasi dengan para pengikutnya di Nusantara melalui jamaah haji yang singgah di Sri Lanka. Karena aktivitas dakwahnya yang masih terus berjalan, Belanda mengasingkan beliau ke Afrika Selatan pada tanggal 22 Desember 1694.

Di Afrika Selatan, Syekh Yusuf terus berdakwah dan memiliki banyak pengikut. Setelah beliau wafat pada tanggal 23 Mei 1699, para pengikutnya memperingati hari wafatnya sebagai hari peringatan. Makamnya berada di Cape Town, Afrika Selatan. Namun, atas permintaan Sultan Abdul Jalil (1677-1709), jenazah Syekh Yusuf dibawa ke Gowa dan dimakamkan kembali di Lakiung pada bulan April 1705.

Selain lima tokoh ulama di atas, ada beberapa Ulama Indonesia yang dimakamkan di Makkah, di antaranya:

  1. Syekh Mahfudz al-Tarmasi (wafat 1 Rajab 1338 H/22 Maret 1920 M)
  2. Syekh Abdul Hamid al-Qudsi (wafat 9 Rajab 1334 H/12 Mei 1915 M)
  3. Syekh Ahmad Nahrawi al-Banyumasi (wafat 1926 M)
  4. Syekh Sayyid Muhsin bin Ali al-Musawa (wafat 10 Jumadis Tsani 1354 H/28 September 1935 M)
  5. Syekh Abdul Muhaimin bin Abdul Aziz al-Lasemi (wafat 1376 H/1956 M)
  6. Syekh Ali bin Abdullah al-Banjari (wafat 1370 H/1950 M)
  7. KH Abdul Karim bin KH M Hasyim Asy'ari (wafat 1972 M)
  8. Syekh Abdul Haq Al-Jawi (wafat tahun 1903)
  9. Syekh Abdullah Durdum al-Padani (wafat 27 Sya'ban 1407 H/27 April 1987 M)
  10. Syekh Abdul Fattah Rawa (wafat 1424 H/2003 M)

Jangan lewatkan kesempatan mengunjungi makam 5 ulama Indonesia di luar negeri yang populer dikunjungi oleh wisatawan muslim. Temukan inspirasi spiritual dan sejarah di tempat-tempat suci ini.

Wallahu A'lam Bish Showab.

Editor : Fatiha Eros Perdana

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network