Penasihat kampanye Villavicencio, Patricio Zuquilanda, menuturkan kepada Associated Press (AP) sang capres sempat menerima ancaman pembunuhan sebelum penembakan itu. Korban disebut sudah melaporkan ancaman tersebut kepada pihak berwenang.
Pembunuhan Villavicencio terjadi 10 hari sebelum putaran pertama Pemilihan Presiden (Pilpres) Ekuador dijadwalkan berlangsung pada 20 Agustus.
Editor : Eka Dian Syahputra
Artikel Terkait