BEKASI, iNewsBekasi.id- Fenomena pengibaran bendera bajak laut ala One Piece oleh sejumlah sopir truk di Kota Bekasi tengah menjadi sorotan publik, terutama menjelang peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 2025.
Salah satu sopir truk yang turut memasang bendera tersebut adalah Rahmat (30). Menurutnya, pemasangan bendera bertema anime populer itu murni sebagai bentuk aspirasi pribadi, bukan bentuk perlawanan terhadap negara.
"Ini murni aspirasi, intinya tetap yang diutamakan NKRI, karena saya juga warga Indonesia selalu menjunjung tinggi NKRI," ujar Rahmat kepada wartawan, dikutip Kamis (7/8/2025).
Rahmat menjelaskan bahwa ia memasang bendera One Piece di bagian belakang kiri truknya. Sementara itu, bendera Merah Putih tetap dikibarkan di sisi kanan dan dengan posisi lebih tinggi sebagai bentuk penghormatan terhadap lambang negara.
Ia mengungkapkan bahwa bukan hanya dirinya yang melakukan hal tersebut. Setidaknya ada lima kendaraan truk boks lain di tempat kerjanya yang juga memasang bendera One Piece sebagai bentuk ekspresi dan keresahan terhadap kondisi ekonomi saat ini.
"Ekonominya sih kelihatannya lagi pasang-surut, malah cenderung ke surut," tambah Rahmat.
Menanggapi fenomena ini, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto tidak mempermasalahkan pengibaran bendera One Piece selama itu hanya merupakan bentuk ekspresi komunitas, terutama anak muda.
“DPR juga sudah menyampaikan bahwa kalau berkenaan dengan bendera One Piece yang itu kaitannya dengan komunitas-komunitas, bagian dari ekspresi kreativitas, sekali lagi itu tidak ada masalah. Kalau sebagai bentuk ekspresi, it's okay, nggak ada masalah,” kata Prasetyo di Kompleks Istana Negara, Jakarta, Selasa (5/8/2025).
Namun, pemerintah tetap mengingatkan bahwa bendera Merah Putih adalah satu-satunya lambang negara yang harus dijunjung tinggi dan tidak boleh disandingkan secara setara dengan simbol lain, termasuk bendera komunitas.
“Jangan ini dibawa atau dibentur-benturkan kepada, disandingkan, atau dipertentangkan dengan bendera Merah Putih. Nggak seharusnya seperti itu, kita sebagai anak bangsa, bendera Merah Putih itu satu-satunya,” tegas Prasetyo.
Editor : Wahab Firmansyah
Artikel Terkait
