BEKASI, iNewsBekasi.id- Kontroversi royalti musik masih menjadi polemik. Di tengah momen itu, Ari Lasso kembali membagikan pengalaman mengejutkan saat dirinya diminta membayar royalti saat menyanyikan lagu ciptaannya sendiri.
Dalam unggahan di Instagram, mantan vokalis band Dewa 19 ini menceritakan peristiwa unik yang terjadi pada 2015 itu. Ari Lasso juga menyinggung soal carut-marut sistem pembagian royalti musik di Indonesia.
"Saya bersaksi dalam nama Tuhan dan anak-anak saya. Apa yang saya ceritakan ini adalah kisah nyata. Ada dua orang saksi yang mendengar obrolan ini," tulis Ari dikutip dari Instagram @ari_lasso, Jumat (22/8/2025).
Ari Lasso Diminta Bayar Royalti
Dalam cerita panjangnya, Ari Lasso mengatakan kala itu, dia bekerja sama dengan sebuah event organizer (EO) yang menyelenggarakan acara musik besar tahunan. Ari menuturkan bahwa peristiwa tersebut bermula ketika seorang rekannya dari lembaga manajemen kolektif meminta pembayaran royalti.
"Alkisah di tahun 2015 di negeri Konoha, saya punya EO sebut saja NGGILAP. Dan punya event tahunan besar namanya SONELIN, yang disponsori sebuah perusahaan rokok sebut saja SAMPURASUN. Lalu ditagih teman dari lembaga sebut saja WANI, nama sahabat saya sebut saja Mas Meidan," jelasnya.
Dialog Bersahabat tapi Menggelitik
Penyanyi dengan suara khas itu juga membagikan potongan percakapan dengan temannya yang berlangsung dalam suasana santai dan penuh canda, meski topiknya cukup serius. Ia bahkan sampai mempertanyakan logika harus membayar royalti untuk lagu ciptaan sendiri.
Menurut Ari, dirinya bahkan sempat menantang rekannya untuk menagihkan pembayaran langsung ke pihak EO atau promotor jika memang wajib dibayar. Namun, ujung-ujungnya tagihan tersebut urung dilakukan.
"'Wah tetap bayar lah. 'Meski band/penyanyi bawain lagu ciptaan sendiri (bayar royalti)'. 'Iya lah'," ujarnya.
"'Oh kalau gitu aku kirim list manggungku ya dari Januari–September, tagihin ke EO/promotornya, kalau berhasil, aku komit bayar kewajibanku sebagai penyelenggara Soneline'. 'Wah ya udah nggak jadi'," ucap Ari lagi.
Meski sempat dibuat bingung, Ari mengaku kini melihat pengalaman itu dengan kacamata yang lebih ringan. Ia menyebut kejadian tersebut sebagai sesuatu yang lucu, meskipun tetap menyiratkan kritik terhadap sistem pengelolaan royalti di Indonesia.
"Lucu ya," ucapnya, menambahkan bahwa masalah royalti memang masih perlu banyak pembenahan agar lebih adil bagi semua musisi.
Dalam unggahannya, Ari juga menyinggung tentang uang royalti yang sempat ia terima dari pihak Wahana Musik Indonesia (WAMI). Dengan tegas, ia menyatakan akan mengembalikan dana tersebut.
"Dan uang yang saya terima akan saya transfer balik ke @wami.id. Saya tidak mau memberi makan anak-anak saya dari hasil keringat teman musisi lain," tuturnya.
Tak hanya ingin mengembalikan uang ke WAMI, pelantun Hampa itu juga membuka opsi lain. Ia menyebut kemungkinan menyumbangkan dana tersebut ke lembaga sosial demi kebaikan bersama.
"Ada yang tahu nomor rekeningnya? Atau saya sumbangkan ke Yayasan Kanker Indonesia. Gimana? Saya nurut teman-teman aja," ucap dia.
Editor : Tedy Ahmad
Artikel Terkait
