Setelah menjadi seorang Muslim, banyak cobaan yang harus dilalui oleh Almira. Dia pun terpaksa berhenti dari pekerjaannya karena perusahaan tempatnya bekerja itu tidak membolehkan menutup aurat.
"Itu ujian yang berat sebab harus meninggalkan pekerjaan yang sudah biasa dilakukan. Harus mulai dari awal lagi. Itu tidak mudah dan mustahil. Tidak ada yang mustahil bagi Allah, maka yakin pada Allah, kita berusaha saja," ujarnya.
Ujian hidup tidak sampai di situ. Setelah menikah, Amira pun harus kehilangan suami tercinta untuk selama-lamanya. Perasaan sedih pasti dirasakan, namun dia menganggap itu merupakan ujian dari Allah yang harus dilalui.
"Saya rasa itu ujian dari Allah. Saya ambil apa yang kita sayang dan Allah pun memberikan pelajaran. Saya akan mengucapkan Alhamdulillah, jika Allah mengambil nyawanya dalam keadaan seperti itu. Saya merasa Allah menguji dia (suami) dengan sakit. Allah ampunkan semua dosa-dosanya dia. Amin," ujar Amira.
"Dan dia diizinkan melafalkan dua kalimat syahadat saat dia dicabut nyawanya dan kita belum tentu bisa. Dan apabila saya melihat orang yang diuji dengan ujian yang begitu dahsyat, dia ridho. Dia kenapa pula saya tidak ridho? Saya ridho. Saya harus ridho," Amira melanjutkan.
Dirinya pun memberi pesan dan motivasi kepada orang-orang yang baru memeluk Islam. Menurut Amira, Islam itu indah dan membuat seseorang menjadi lebih baik.
Menurut dia, ketika ada keluarga atau teman yang memeluk Islam, tidak perlu khawatir. Mereka tidak akan berubah dan akan tetap sama. Mungkin yang membedakan adalah dari segi pakaian, selebihnya sama saja.
"Untuk keluarga jangan risau. Islam sangat mementingkan hubungan silaturahmi. Dan haram sebenarnya kalau orang itu mengatakan sudah masuk Islam tidak boleh kembali ke rumah. Dan masuk Islam tidak boleh makan bersama keluarga. Sebenarnya tidak tepat," tutup Amira.
Allahu a'lam bisshawab.
Editor : Iman Ridhwan Syah