Setelah itu, pria kelahiran Rembang, 20 Maret 1956 ini menjadi Direktur Utama Garuda Food dan Presiden Direktur PT Tudung Putra Putri Jaya (TPPJ) hingga 2012. Selain itu, Sudhamek juga mendirikan PT Bina Niaga Multiusaha Steel pada 1997, produsen baja dengan spesifikasi khusus dan PT Dharma Agung Wijaya pada 2005, yang merupakan induk perusahaan yang bergerak di bidang kelapa sawit dan renewable energy.
Saat ini, Sudhamek menjabat sebagai Komisaris Utama Garudafood, Presiden Komisaris TPPJ, Komisaris Utama SNS, Komisaris Utama SGB, dan Presiden Komisaris BMT. Selain memiliki karier panjang sebagai pengusaha, dia juga berkarier di pemerintahan.
Saat ini, Sudhamek menjabat sebagai Komisaris Utama Garudafood, Presiden Komisaris TPPJ, Komisaris Utama SNS, Komisaris Utama SGB, dan Presiden Komisaris BMT. Selain memiliki karier panjang sebagai pengusaha, dia juga berkarier di pemerintahan.
Sudhamek menjadi anggota Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) periode 2014-2019 dan Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) untuk periode 2017-2022. Tahun lalu, dia diangkat Presiden Jokowi sebagai Sekretaris Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Sebagai salah satu pengusaha sukses di Indonesia, Sudhamek juga masuk dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia versi Forbes pada tahun lalu. Dia berada di peringkat 42, dengan kekayaan bersih diperkirakan sebesar 995 juta dolar AS atau sekitar Rp14 triliun.
Menurut Sudhamek, dia berada di posisi saat ini karena ejekan dan bully-an. Semua kejadian yang dialaminya membentuknya menjadi sosok yang kuat dan membuat dia termotivasi untuk sukses. Dia yang awalnya memiliki hambatan dalam hubungan sosial, berhasil melawan kelemahan tersebut.
"Saya bisa jadi seperti ini karena di-bully seperti itu. Saya tidak dendam sama mereka, justru saya harus berterima kasih kepada mereka dan kakak-kakak saya," ujar Sudhamek.
Itulah kisah sukses bos Garuda Food yang dulu diejek, namun kini berhasil menjadi salah satu orang terkaya di Indonesia.
Editor : Eka Dian Syahputra