Sebagai non-Muslim, Jenny memang tidak tahu sama sekali tentang ajaran agama Islam. Dia hanya mengetahui dari media sosial. Menurutnya, seorang Muslim merupakan pribadi yang keras dan buruk. Namun, Jenny tidak melihat itu pada diri Havel. Bagi Jenny, Havel sosok yang baik dan ramah.
"Kalau saya ke rumahnya dan bertemu dengan keluarganya yang berasal dari Turki, saya selalu merasa disambut dan mereka baik," ucapnya.
Pertemuan Jenny dan Havel pun makin rutin. Bahkan Jenny kerap menanyakan tentang perbedaan mencolok antara Islam dan agama yang diyakini.
Salah satunya terkait daging babi, makanan haram yang tidak dikonsumsi seorang Muslim dan dilarang oleh Allah Subhanahu wa ta'ala. Selain itu, Jenny juga mendapat pandangan Islam tentang kisah Nabi Isa Alaihissallam.
"Dia (Havel) menceritakan kepada saya tentang indahnya surga. Dia jelaskan pada saya tentang Nabi Isa dalam Islam. Isa bukan Tuhan tapi nabi. Itu membuat saya berpikir,"
Sejak kejadian itu, Jenny mulai banyak mengulas tentang Islam dari media sosial. Ia mengaku merasa mulai meyakini Islam, tapi belum berani berpindah agama.
Selama masa pencarian itu dirinya merasa Alquran adalah kitab suci yang memberi jawaban pasti. Dilanda jawaban penasaran, Jenny yang baru sampai di bus langsung duduk dan membaca Alquran.
Editor : Eka Dian Syahputra