JAKARTA, iNewsBekasi.id - Inilah kisah mualaf Kali Marlina, seorang ibu yang berasal dari Suku Dayak, Kalimantan Barat. Di mana dia berasal dari keluarga yang fanatik terhadap agama, terlebih kakaknya merupakan pemuka agama.
Kendati demikian, itu semua tak menjadi halangan bagi perempuan yang usianya hampir menginjak umur 60 tahun ini. Dia menjadi anggota keluarga pertama yang memilih untuk memeluk agama Islam.
"Saya mungkin yang pertama kali mualaf dari keluarga saya. Untuk selanjutnya dari keluarga generasi sepupu, adik sepupu alhamdulillah ada yang mengikuti saya masuk Islam," ungkap Kali Marlina dalam tayangan di kanal YouTube Laskar Langit Tujuh.
Ibu Kali Marlina yang saat itu memutuskan pergi dari kampung karena ingin melanjutkan sekolah menengah atas (SMA), berujung menentukan kepercayaan sendiri. Beruntungnya orangtuanya menyetujui keputusan dirinya.
"Allah menunjukkan jalan kalau harus berbeda agama dari saudara-saudara saya. Memilih sendiri tentang kepercayaan, alhamdulillah bapak-mamak saya setuju," jelas Ibu Kali Marlina.
Hanya saja kedua kakaknya sangat menentang, lantaran mereka adalah seorang pimpinan umat di kampung. "Yang jelas yang menentang abang. Beliau kan pemimpin umat di kampung saya," tambah Ibu Kali Marlina.
Setelah menjadi seorang mualaf, Ibu Kali Marlina ingin belajar mengaji. Sayangnya ketika itu ia mendapat pengalaman yang kurang mengenakkan. Saat ingin belajar mengaji, dia malah dimintain bayaran.
"Saat pertama kali belajar ngaji saat masuk Islam, saya pernah cari guru ngaji terus bilang gini, 'Kau kepingin belajar ngaji denganku, berani bayar berapa?' Dari situ saya jadi sedih," kenang Ibu Kali Marlina.
Namun, kuasa Allah Subhanahu wa ta'ala memang tidak ada yang tahu. Tidak lama setelah itu ada seorang guru ngaji yang menawarkan jasanya mengajar tanpa memungut biaya sedikit pun.
"Setelah itu Allah menujukkan jalan ketika bulan puasa ada ustadz dari Batu Layang mengajak belajar ngaji bersama. Jadi saya merasa senang akhirnya saya ikut di situ. Sampai di situ saya bisa mengajar ngaji," terangnya.
Setelah menjadi mualaf sejak usia 19 tahun, kini Ibu Kali Marlina menjadi seorang guru ngaji yang tak meminta bayaran kepada murid-muridnya. Ia mengajar dengan ikhlas, jika memang ada yang mengasih akan diterima. Namun jika tidak, dia tidak akan meminta.
Wallahu a'lam bisshawab.
Editor : Eka Dian Syahputra