get app
inews
Aa Text
Read Next : Operasi Pekat Polres Metro Bekasi Ringkus 31 Penjahat, Ada Begal hingga Pembunuh

Kusni Kasdut 2 Sisi yang Melekat, Penjahat Kelas Kakap Pembunuh Kejam Sekaligus Pejuang di Surabaya

Minggu, 28 November 2021 | 07:16 WIB
header img
Kusni Kasdut, penjahat legendaris yang pernah turut berjuang di palagan perang 10 November Surabaya. Foto/Repro/MPI/Solichan Arif

Pangkat terakhirnya Jokotei. Saat Jepang bertekuk lutut, Kusni masuk ke dalam barisan pejuang Badan Keamanan Rakyat (BKR), cikal bakal Tentara Nasional Indonesia.

BKR didirikan empat hari setelah Soekarno-Hatta memproklamasikan kemerdekaan. Saat itu, kabar Proklamasi Kemerdekaan di kalangan pejuang lebih dulu tersebar. Euforia kemerdekaan sontak meluber ke mana-mana. Di jalan jalan, lazim terlontar pekik merdeka. Tidak terkecuali di Malang. Tempat Kusni berjuang sekaligus bertempat tinggal.

"Bung Kusni", begitu sesama laskar pejuang kemerdekaan memanggilnya. Seorang pemurung pendiam yang berkulit cerah. Berkumis tipis. Posturnya tidak tinggi. Berperawakan kecil sekaligus tidak bertulang besar. Namun liat dan bertenaga kuat. Sorot mata Kasdut tajam dan pemberani. Solidaritasnya sesama pejuang juga tinggi.

Saat itu namanya masih Kusni . Belum ada tambahan Kasdut di belakangnya. Kusni juga terlibat aksi pelucutan senjata tentara Jepang. Di Malang. Ia ikut memimpin penyerbuan gudang-gudang senjata. Menggasak amunisi sekaligus membagi-bagikan ke sesama pejuang. Tidak terkecuali aset-aset vital. Kusni juga ikut merebut paksa.

Tentara Jepang yang mentalnya sudah ambruk karena kalah perang , ditawan. Yang nekat melawan, dengan terpaksa mereka habisi. Jelang akhir Oktober 1945. Surabaya yang kelak menjadi ibu kota Jawa Timur, tengah bergolak. Inggris dengan NICA yang diboncengi tentara Belanda hendak menjajah kembali Indonesia melalui Surabaya.

Sejak September 1945 pasukan Inggris sudah masuk Semarang. Mendengar kabar itu, darah Kusni mendidih . Berbekal sepucuk bedil thomson rampasan, ditambah sebutir granat rakitan produksi Claket (Malang), serta semangat nasionalisme yang menyala-nyala, Kusni Kasdut bertolak ke Surabaya.

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut