"Tapi siapa yang ketemu visi misinya saya tidak tahu, sekarang mereka masih menunjukkan eksistensi dulu agar masih diperhitungkan dalam konteks percaturan politik nasional," katanya.
"Belum ke arah sana untuk saat ini, walaupun kita sama-sama tahu gerakan 212 ini secara emosional dekat dengan salah satu nama yang kemungkinan besar jadi capres 2024 nanti. Tapi kembali pada ajang reuni dan lainnya itu tentu menjadi bargain dan pembuktian eksistensi mereka sebagai kekuatan politik kepada publik, khususnya para elit politik termasuk kontestan capres," ujar Syukron.
Tidak hanya itu, menurut Syukron, salah satu motif lainnya Reuni Aksi 212 yakni mereka ingin menyampaikan sejumlah aspirasi kelompok Islam, khususnya mengenai 'kriminalisasi ulama'.
"Reuni tersebut tentu akan jadi sarana menyampaikan aspirasi, salah satunya persoalan 'kriminalisasi ulama' yang selalu mereka suarakan dan lainnya," jelas Syukron.
"Reuni tersebut juga jelas jadi pembuktian menunjukkan eksistensi kepada elit dalam hal ini pemerintah, sementara pada tataran akar rumput juga menjadi semangat atau ghirah euforia 'kemenangan' gerakan 212 yang fenomenal itu," katanya.
Editor : Fatiha Eros Perdana