get app
inews
Aa Text
Read Next : Kabupaten Bekasi Jadi Tuan Rumah Penyelanggaraan MTQ ke-38 Jawa Barat

Kenapa Surat Al Baqarah Disebut Sapi Betina? Ini Penjelasannya

Jum'at, 06 Januari 2023 | 08:00 WIB
header img
Kenapa Surat Al Baqarah Disebut Sapi Betina. Foto: Freepik

JAKARTA, iNewsBekasi.id - Kenapa surat Al-Baqarah disebut Sapi Betina? Hal ini pun bermula di kalangan Bani Israil terdapat sosok kaya raya. Dia memiliki saudara yang fakir. Tak ada ahli waris selain dirinya.

Dilansir dari laman Rumaysho, saat orang kaya tersebut tidak lekas meninggal dunia, maka saudara sepupu ini membunuhnya supaya bisa mewarisi hartanya. Kemudian dia membawa mayat saudaranya ke desa lain, kemudian melemparkan di pelataran desa.

Selanjutnya dia berlagak hendak menuntut balas. Dia bersama orang-orang mendatangi Nabi Musa ‘alaihis salam lalu memohon kepada Nabi Musa agar berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala supaya diberi keterangan mengenai pembunuh orang tersebut.

Lalu Nabi Musa ‘alaihis salam memerintahkan mereka agar menyembelih sapi dengan berkata kepada mereka:

وَإِذْ قَالَ مُوسَىٰ لِقَوْمِهِ إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تَذْبَحُوا بَقَرَةً ۖ قَالُوا أَتَتَّخِذُنَا هُزُوًا ۖ

"Dan (ingatlah), ketika Musa berkata kepada kaumnya: 'Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyembelih seekor sapi betina.' Mereka berkata: 'Apakah kamu hendak menjadikan kami buah ejekan?'." (QS Al Baqarah: 67)

Maksudnya, apakah engkau mengejek kami, padahal kami bertanya kepadamu mengenai orang yang terbunuh, dan engkau justru memerintahkan kami agar menyembelih sapi.

Lantas Nabi Musa ‘alaihissalam menjawab:

أَعُوذُ بِاللَّهِ أَنْ أَكُونَ مِنَ الْجَاهِلِينَ

"Aku berlindung kepada Allah agar tidak termasuk orang-orang yang bodoh." (QS Al Baqarah: 67)

Maksudnya, termasuk orang-orang yang mengejek kaum mukmin.

Ketika orang-orang mengetahui bahwa menyembelih sapi merupakan rencana dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka mereka menanyakan ciri-ciri sapi tersebut kepada Nabi Musa ‘alaihis salam.

Ternyata di balik hal tersebut ada hikmah besar, yaitu bahwa di kalangan Bani Israil terdapat orang salih. Dia mempunyai anak laki-laki yang masih kecil dan dia mempunyai anak sapi betina.

Dia membawa anak sapi tersebut ke dalam hutan dan berkata, "Ya Allah, hamba menitipkan anak sapi ini kepada-Mu untuk anakku kelak jika dia dewasa."

Selanjutnya orang salih ini meninggal dunia, sehingga anak sapi ini masih di hutan sampai bertahun-tahun. Anak sapi itu berlari setiap kali dilihat oleh orang. Ketika anak orang salih tadi telah dewasa, dia menjadi anak yang berbakti kepada kedua orangtuanya. 

Editor : Eka Dian Syahputra

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut