Umam mengatakan kalau 1 hektare lebih sawah yang digarapnya membutuhkan uang sekitar Rp12 juta untuk satu kali panen. Hal tersebut merupakan biaya traktor Rp600.000 per hektare, biaya cangkul Rp4 juta, biaya bibit Rp3 juta, biaya pendangiran untuk 1 hektare Rp4 juta, dan biaya lainnya.
"Pokoknya kita estimasikan itu sekitar Rp12 juta untuk modal untuk luas 1 hektar, dengan modal Rp12 juta, hasil panen selama 3,5 bulan tanam sebesar Rp100 juta," katanya.
Karena itu lah dia menilai kalau berbisnis di sektor pertanian sangat menjanjikan.
Sayangnya, dia menyebut kalau para milenial lebih tertarik menjadi karyawan kantoran.
"Sebenarnya kalau kita gali lebih dalam potensi dari pertanian itu sangat menggiurkan, misal seperti saya yang baru belajar sekitar tiga bulan sudah bisa mengekspor ubi madu ini ke Singapura dan ke Korea," ungkapnya.
Terakhir, dia berharap kalau masyarakat bisa juga ikut tertarik untuk terjun ke sektor pertanian.
"Harapannya untuk para petani muda terutama di wilayah Kabupaten Magelang dan seluruh Indonesia ayo kita bertani karena petani itu keren petani itu bisa menjadi kaya," pungkasnya.
Artikel ini telah terbit di Okezone dengan judul "Cerita Korban PHK Kini Sukses Jadi Petani, Kantongi Omzet Rp100 Juta".
Editor : Eka Dian Syahputra