JAKARTA, iNewsBekasi.id - Manusia adalah salah satu ciptaan Allah Subhanhu wa Ta'ala yang lebih sempurna daripada makhluk lainnya. Kendati demikian, kesempurnaan yang dimiliki manusia tak lantas bikin terhindar dari dosa.
Dilansir dari Okezone, adapun kategori dosa menurut Islam tergolong dua, yakni dosa besar serta kecil.
Berikut bahayanya melakukan 10 dosa besar dalam Islam, seperti diungkap Buya Yahya.
10 Dosa Besar dalam Islam
1. Membunuh
Islam melarang keras tindakan membunuh lantaran akan menimbulkan kekerasan, kerusuhan, dan kekacauan dalam masyarakat. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
مِنْ أَجْلِ ذَٰلِكَ كَتَبْنَا عَلَىٰ بَنِي إِسْرَائِيلَ أَنَّهُ مَنْ قَتَلَ نَفْسًا بِغَيْرِ نَفْسٍ أَوْ فَسَادٍ فِي الْأَرْضِ فَكَأَنَّمَا قَتَلَ النَّاسَ جَمِيعًا وَمَنْ أَحْيَاهَا فَكَأَنَّمَا أَحْيَا النَّاسَ جَمِيعًا ۚ وَلَقَدْ جَاءَتْهُمْ رُسُلُنَا بِالْبَيِّنَاتِ ثُمَّ إِنَّ كَثِيرًا مِنْهُمْ بَعْدَ ذَٰلِكَ فِي الْأَرْضِ لَمُسْرِفُونَ
Artinya: "Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa: barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya. Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka rasul-rasul Kami dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas, kemudian banyak diantara mereka sesudah itu sungguh-sungguh melampaui batas dalam berbuat kerusakan dimuka bumi." (QS Al Maidah (5) Ayat 32)
2. Durhaka kepada Orangtua
Bagi setiap Muslim patuh atau berbakti kepada orangtua adalah keharusan. Hal ini juga ditegaskan oleh adalah Pembina Lembaga Pengembangan Dakwah dan Pondok Pesantren Al-Bahjah Cirebon KH Yahya Zainul Ma'arif atau akrab disapa Buya Yahya bahwa berbakti terhadap orangtua menggunakan hati bukan akal (otak) yang harus dihalalkan.
"Berbakti kepada orangtua ini tidak cukup hanya dengan dihafal otak kita. Tapi Nabi meminta kita agar bagaimana tahu rasanya berbakti, sebab berbakti bukan urusan otak tapi hati," jelas Buya Yahya dalam kanal dari YouTube Al-Bahjah TV.
3. Zina
Hubungan seksual sebelum ikatat pernikahan yang halal tentu tidak dibenarkan oleh Islam. Terlebih lagi mereka yang menyetubuhi perempuan lewat dubur/anusnya (anal seks).
Perempuan yang dimaksud itu istrinya sendiri. Terlebih lagi praktik anal seks dengan perempuan yang diharamkan. Ini menjadi salah satu dosa besar di agama Islam.
4. Minum Khamr
Dilansir nu.or.id, dijelaskan meminum khamar atau minuman keras merupakan salah satu dosa yang diketahui setara dengan kekufuran. Syekh M Nawawi Banten mengutip hadits yang artinya:
"Peminum khamr pada hari kiamat kelak dikumpulkan, sementara kendi tergantung pada lehernya dan cangkir pada tangannya. Dia lebih busuk daripada bangkai di muka bumi. Ia dilaknat oleh setiap orang yang melewatinya."
5. Merasa Aman dari Ancaman Allah Ta'ala
Manusia bukanlah makhluk yang sempurna dalam arti tidak pernah melakukan kesalahan. Namun, terkadang bisa saja ada orang yang merasa tidak ada masalah atau dosa.
Mereka selalu beranggapan bahwa Allah adalah Maha Pengampun. Memang benar, tapi konsepnya tentu saja tidak begitu.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
أَفَأَمِنُوا مَكْرَ اللَّهِ فَلَا يَأْمَنُ مَكْرَ اللَّهِ إِلَّا الْقَوْمُ الْخَاسِرُونَ
Artinya: "Maka apakah mereka merasa aman dari azab Allah (yang tidak terduga-duga)? Tiada yang merasa aman dan azab Allah kecuali orang-orang yang merugi." (QS Al A'raf: 99)
6. Memakan Hak Anak Yatim
Anak yatim merupakan status seorang anak yang ditinggal oleh ayahnya karena meninggal dunia. Mengonsumsi harta anak yatim tergolong gunah kabeera (dosa besar), tidak adil, dan haram.
Allah Subhanahu wa Ta'ala bahkan menyebutkannya dalam Alquran:
إِنَّ الَّذِينَ يَأْكُلُونَ أَمْوَالَ الْيَتَامَىٰ ظُلْمًا إِنَّمَا يَأْكُلُونَ فِي بُطُونِهِمْ نَارًا ۖ وَسَيَصْلَوْنَ سَعِيرًا
Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, mereka hanya memakan api di perutnya, dan mereka akan dibakar dalam api yang menyala-nyala (neraka)." (QS An-Nisa (4): 10)
7. Membiarkan Keburukan (Dayyuts)
Sikap suami atau bapak dapat dikatakan orang yang permisif atas pergaulan bebas bukan mahram laki-laki dan perempuan lainnya seperti istri, anak perempuan, atau saudara perempuannya.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“ألا كلكم راع وكلكم مسئول عن رعيته، … والرجل راع على أهل بيته وهو مسئول عنهم”
"Ketahuilah, kalian semua adalah pemimpin dan kalian semua akan dimintai pertanggungjawaban tentang apa yang dipimpinnya. Seorang suami adalah pemimpin (keluarganya) dan dia akan dimintai pertanggungjawaban tentang (perbuatan) mereka." (HR Bukhari nomor 2278 dan Muslim: 1829)
8. Riba
Riba merupakan tindak yang dinilai dosa. Secara umum, riba diketahui sebagai bunga. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَذَرُوا مَا بَقِيَ مِنَ الرِّبَا إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa (kewajibanmu) dari riba (yang belum dipungut) jika kamu (benar-benar) beriman." (QS Al-Baqarah (2): 278)
9. Berputus Asa
Berputus asa dilarang dalam Islam. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
قَالُوا بَشَّرْنَاكَ بِالْحَقِّ فَلَا تَكُنْ مِنَ الْقَانِطِينَ
Artinya: " Mereka menjawab: 'Kami menyampaikan kabar gembira kepadamu dengan benar, maka janganlah kamu termasuk orang-orang yang berputus asa'." (QS Al Hijr: 55)
10. Syirik
Dosa besar yang terakhir yaitu syirik. Syirik dalam Islam yakni menempatkan suatu makhluk setara dengan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Dengan kata lain menyekutukan atau menyaingi Allah Ta'ala dalam ketuhanan, ibadah, bisa juga dalam nama dan sifat-Nya.
Wallahu a'lam bisshawab.
Editor : Eka Dian Syahputra