Pada saat pasukan Sultan Ageng dikalahkan Belanda pada tahun 1682, Syekh Yusuf ditangkap dan diasingkan ke Sri Lanka pada bulan September 1684. Di sana, ia tetap aktif dalam menyebarkan Islam meski dalam kondisi terasing.
Meski terasing, Syekh Yusuf masih bisa berkomunikasi dengan para pengikutnya di Nusantara melalui jamaah haji yang singgah di Sri Lanka. Karena aktivitas dakwahnya yang masih terus berjalan, Belanda mengasingkan beliau ke Afrika Selatan pada tanggal 22 Desember 1694.
Di Afrika Selatan, Syekh Yusuf terus berdakwah dan memiliki banyak pengikut. Setelah beliau wafat pada tanggal 23 Mei 1699, para pengikutnya memperingati hari wafatnya sebagai hari peringatan. Makamnya berada di Cape Town, Afrika Selatan. Namun, atas permintaan Sultan Abdul Jalil (1677-1709), jenazah Syekh Yusuf dibawa ke Gowa dan dimakamkan kembali di Lakiung pada bulan April 1705.
Selain lima tokoh ulama di atas, ada beberapa Ulama Indonesia yang dimakamkan di Makkah, di antaranya:
- Syekh Mahfudz al-Tarmasi (wafat 1 Rajab 1338 H/22 Maret 1920 M)
- Syekh Abdul Hamid al-Qudsi (wafat 9 Rajab 1334 H/12 Mei 1915 M)
- Syekh Ahmad Nahrawi al-Banyumasi (wafat 1926 M)
- Syekh Sayyid Muhsin bin Ali al-Musawa (wafat 10 Jumadis Tsani 1354 H/28 September 1935 M)
- Syekh Abdul Muhaimin bin Abdul Aziz al-Lasemi (wafat 1376 H/1956 M)
- Syekh Ali bin Abdullah al-Banjari (wafat 1370 H/1950 M)
- KH Abdul Karim bin KH M Hasyim Asy'ari (wafat 1972 M)
- Syekh Abdul Haq Al-Jawi (wafat tahun 1903)
- Syekh Abdullah Durdum al-Padani (wafat 27 Sya'ban 1407 H/27 April 1987 M)
- Syekh Abdul Fattah Rawa (wafat 1424 H/2003 M)
Jangan lewatkan kesempatan mengunjungi makam 5 ulama Indonesia di luar negeri yang populer dikunjungi oleh wisatawan muslim. Temukan inspirasi spiritual dan sejarah di tempat-tempat suci ini.
Wallahu A'lam Bish Showab.
Editor : Fatiha Eros Perdana