"Juga membangun situs-situs budaya untuk keperluan ilmiah sekaligus sebagai obyek wisata mancanegara. Ini semua bisa dikerjasamakan jika kita bisa memperluas cakupan hubungan bilateral Jepang-Indonesia," tukasnya.
Untuk bisa memperoleh gambaran seutuhnya tentang pengembangan kerjasama budaya dengan Indonesia, LaNyalla mempersilakan Walikota berwisata ke daerah-daerah di Indonesia.
"Kami sudah datang ke sini, sekarang giliran Pak Walikota berkeliling ke negeri kami. Para Senator yang datang bersama saya ini akan dengan senang hati menyambut Pak Walikota di provinsinya masing-masing," kata LaNyalla.
Lanjut LaNyalla, masa depan hubungan bilateral berada di tangan generasi muda. Tugas para orangtua adalah mempertemukan dan mendorong agar generasi muda Jepang dan Indonesia lebih akrab lagi menjalin persahabatan.
Baik melalui kampus-kampus, maupun melalui pertukaran kunjungan antar generasi muda, atau pun pertukaran delegasi seni dan budaya.
"Pak Walikota bisa memulai hal ini dengan mengirim satu delegasi pemuda-pemudi Jepang untuk menjalin hubungan budaya dengan Indonesia. Misalnya saat kami merayakan Hari Sumpah Pemuda pada 28 Oktober. Supaya kita membalikkan sejarah, bahwa kalau dulu generasi tua bermusuhan, sekarang generasi muda bersahabat untuk membangun masa depan bersama yang lebih baik," tukasnya.
Dalam kunjungan kerjanya ke Jepang, LaNyalla didampingi Wakil Ketua DPD RI Mahyudin dan Sultan B Najamudin serta 16 Senator, yaitu, Leonardy Harmainy Dt Bandaro Basa, Eni Sumarni, Marthin Billa, Faisal Amri, Edwin Pratama Putra, Eva Susanti, Bustami Zainudin, Richard Hamonangan Pasaribu, Asep Hidayat, Tgh Ibnu Halil, Christiandy Sanjaya, Zakaria Bahasyim, Maya Rumantir, Tamsil Linrung, Novita Anakotta dan Filep Wamafma.
Editor : Sazili Mustofa