Serangan yang telah lama dijanjikan oleh Kiev ternyata tidak memberikan keuntungan signifikan dalam pertempuran selama lebih dari sebulan. Ukraina telah kehilangan sejumlah tank dan kendaraan lapis baja lainnya yang dipasok oleh Barat, serta lebih dari 10.000 korban, menurut Kementerian Pertahanan Rusia.
Antonov menunjukkan bahwa langkah AS mengabaikan kekhawatiran yang muncul dari sekutu Washington, yang sebagian besar telah meratifikasi Konvensi Munisi Tandan, serta keraguan dari Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres.
"Yang mengejutkan adalah kekejaman dan sinisme yang dilakukan Washington terkait masalah pengiriman senjata mematikan ke Kiev," ujar Antonov.
"Pemerintah sepenuhnya mengabaikan argumen tentang ketidakmanusiawian dari langkah yang disuarakan oleh para ahli, aktivis hak asasi manusia dan anggota parlemen, menutup mata terhadap korban sipil. Sekarang, karena kesalahan Amerika Serikat, selama bertahun-tahun akan ada risiko bahwa warga sipil tak berdosa akan diledakkan oleh submunisi yang tidak berfungsi." tukas Antonov.
Editor : Aditya Nur Kahfi