PSK online Olla sudah berumur 33 tahun namun semakin berumur permainan ranjangnya semakin buas.
Ternyata hal itu dilakukan Olla agar pelangganya puas dan balik lagi meng-ordernya.
Olla yang bertato di dada ini cukup menggairahkan. Meski tak lagi muda, namun untuk urusan ranjang banyak pria dibikin klepek-klepek.
Wanita semok dan berambut panjang gimbal ini mampu melayani 10 pria dalam dua malam.
Di usianya yang matang dalam bercinta, dia mengandalkan pelayanan seperti kekasih sendiri dan permainan ranjang yang buas. “Gue sadar udah nggak muda. Kalau gue jutek atau sinis mungkin pelanggan akan pergi. Tapi, cara ini menjadi daya tarik,” ujar Olla di Tanjung Duren, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, beberapa waktu lalu.
Sudah 2 malam Olla berada di sebuah hotel di Tanjung Duren. Dia memang terbiasa meladeni tamunya secara open booking online (open BO) dari hotel ke hotel. Olla yang bertato di dada bertuliskan mantan suami memasang tarif Rp500 ribu sekali kencan.
“Tamunya ada dari mahasiswa, PNS, karyawan swasta, bahkan pengangguran. Ada juga yang sudah beristri,” ucapnya. Menurut dia, pelanggannya cukup puas dengan pelayanan Olla. Terbukti mereka balik dan balik lagi membookingnya. Tak heran Olla menjadi primadona untuk urusan kencan di hotel. Sejumlah pelanggan rela mengantre dan mengikutinya ke mana saja Olla bermalam.
Biasanya setelah mendapatkan kamar hotel, dia menjajakan diri melalui aplikasi chating seperti MiChat, Telegram hingga beberapa grup di aplikasi. Namun, bila pelanggan pernah memesannya, Olla tak ragu memberikan nomor pribadinya sehingga membuatnya lebih intim.
Olla memilih menjalin cinta satu malam di hotel bukan tanpa alasan. Menurutnya, selain privasi terjaga ternyata dia telah berhitung menginap di hotel jauh lebih murah biayanya. Tak heran, dia kerap membawa koper besar dari hotel ke hotel yang dibookingnya melalui aplikasi travel.
Promo menarik kerap membuat harga hotel menjadi lebih murah dari kisaran Rp500 ribu per malam menjadi Rp300 ribu, bahkan Rp200 ribu.
Kesempatan ini yang membuat Olla berpindah-pindah hotel tanpa ada niatan untuk ngekos. Dengan menginap di hotel dirinya juga tidak usah memikirkan sarapan pagi karena dapat menu nasi goreng hingga roti bakar dari pihak hotel.
“Pokoknya pas promo kita booking dulu nih hotel. Misal, 2 hari di sini (Tanjung Duren), hari ketiga keempat di Kebon Jeruk, hari kelima keenam di mana gitu, kayak begitu seterusnya,” ujarnya. Dari bisnis esek-esek ini, dia bisa menyekolahkan anaknya di kampung, membangun rumah, hingga mencicil mobil bekas jenis city car.
Editor : Vitrianda Hilba Siregar