get app
inews
Aa Read Next : Kekayaan Orang Terkaya Indonesia Turun Rp177,5 Triliun dalam Sehari

Silmy Karim, Dirut Krakatau Steel yang Diusir dari Rapat DPR, Punya Harta hingga Rp189 Miliar

Senin, 14 Februari 2022 | 20:45 WIB
header img
Silmy Karim, Dirut Krakatau Steel yang diusir DPR berharta Rp189 miliar. (Foto: Okezone)

JAKARTA, iNews.id - Silmy Karim, Direktur Utama PT Krakatau Steel Tbk, tengah diperbincangan usai diusir Komisi VII DPR RI saat rapat dengar pendapat (RDP).

Silmy diusir lantaran dinilai tak menghargai Wakil Ketua Komisi VII Bambang Haryadi yang saat itu menjadi pimpinan sidang.

Sekadar informasi, sebelum menjabat sebagai Dirut Krakatau Steel, dia pernah menduduki sejumlah jabatan prestisius.

Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), harta kekayaan Silmy tercatat mencapai Rp189,45 miliar pada 2017 lalu.

Silmy pun pernah menjadi Direktur Utama PT Barata Indonesia (Persero) sejak Agustus 2016 hingga September 2018.

Kemudian, dia menjabat sebagai Direktur Utama PT Pindad (Persero) (Desember 2014-Agustus 2016).

Selain itu, hingga saat ini Silmy menjabat sebagai Staf Ahli Bidang Kerja Sama dan Hubungan Antar lembaga, Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP).

Posisi penting itu ia jabat sejak 12 tahun lalu dan mengantarkannya sebagai sosok profesional di bidang pertahanan.

Pria berusia 48 tahun itu juga pernah menduduki sejumlah posisi penting, seperti Anggota Dewan Analis Strategis Badan Intelijen Negara (BIN) (2013-2015), Komisaris PT PAL Indonesia (Persero) (2011-2014), Anggota Tim Pakar Manajemen Pertahanan Kementerian Pertahanan RI (2010-2014).

Kemudian menjadi Staf Khusus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI (2010-2011), Anggota Tim Pengendali Aktivitas Bisnis TNI (2010-2011), Anggota Tim Nasional Pengalihan Aktivitas Bisnis TNI (2008-2009), Anggota Tim Supervisi Transformasi Bisnis TNI (2007-2008) dan lainnya.

Kariernya yang cemerlang tidak lepas dari pendidikan yang ia tempuh.

Di mana dia berhasil meraih gelar sarjana strata satu fakultas ekonomi pada 1997, kemudian melanjutkan pendidikan Magister Ekonomi Universitas Indonesia (2007).

Silmy berhasil lulus S2 di dalam negeri, dan melanjutkan pendidikannya di Georgetown University, GLS, Washington, AS (2010) dan George C Marshall European Center for Security Studies, Program in Advance Security, Garmisch-Partenkirchen, Jerman (2012).

Ketertarikannya di bidang pertahanan ia genapi dengan menempuh pendidikan NATO School, Oberammergau, Germany (2012).

Walau memiliki harta kekayaan bernilai fantastis, Silmy Karim bukan profesional yang berasal dari industri keuangan.

Dia lebih banyak berkecimpung dalam dunia industri strategis hingga tembakau.

Editor : Aditya Nur Kahfi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut