get app
inews
Aa Read Next : Diduga Tewas Disiksa Polisi, Sahroni Minta Polri Usut Tuntas Kasus Afif Maulana

Dana Pemeliharaan PDN yang Dibobol Capai Rp700 Miliar, Ini Permintaan Sahroni ke Penegak Hukum

Jum'at, 28 Juni 2024 | 17:42 WIB
header img
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni. Foto/Istimewa

BEKASI, iNewsBekasi.id- Pembobolan Pusat Data Nasional (PDN) yang dikelola Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) oleh hacker dan sulit dipulihkan menjadi sorotan nasional. Pasalnya, hal ini menimbulkan masalah data keimigrasian. Padahal, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkap Kominfo adalah salah satu lembaga yang memiliki anggaran belanja paling besar dan hingga Mei 2024.

Kominfo telah membelanjakan hingga Rp4,9 triliun APBN, yang di antaranya untuk pemeliharaan dan operasional BTS 4G Rp1,6 triliun dan pemeliharaan data center nasional sebesar Rp700 miliar.

Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni meminta lembaga penegak hukum mulai bergerak untuk mengendus adanya dugaan penyelewengan di pengelolaan PDN karena kualitas kinerja PDN tidak berbanding lurus dengan besarnya anggaran.

“Dengan dana sebesar itu, masak iya proteksi sibernya mudah dibobol dan tidak bisa dipulihkan. Kan tidak masuk akal, terus ngapain aja mereka selama ini dengan dana sebesar itu? Makanya, patut diduga ada dugaan tindak penyelewengan di sana, ada oknum-oknum tidak kompeten di PDN. Jadi saya kira, tidak ada salahnya bagi lembaga penegak hukum, seperti Polri, KPK, Kejagung, untuk mulai menyelidiki dugaan tersebut,” kata Sahroni kepada wartawan, Jumat (28/6/2024).

Politikus Partai Nasdem ini mengingatkan agar pejabat di lembaga terkait bisa lebih bertanggungjawab terhadap kinerja dan keamanan lembaganya. Terlebih, PDN ini membuat pelayanan keimigrasian jadi carut marut.

“Apalagi ini juga terkait data banyak kementerian/lembaga, bisa lumpuh dan terancam kegiatan kenegaraan kita kalau hal-hal seperti ini disepelekan dan terulang lagi. Masak negara kita dibuat tidak berdaya seperti ini, data sentral dibobol dengan mudah. Sangat fatal dan memalukan,” ujanya.

Sahroni menuturkan, permasalahan ini tidak boleh selesai dengan hanya beralasan, harus ada yang bertanggung jawab atas insiden ini.

“Harus ada yang bertanggung jawab atas insiden ini. Jangan cuma ngeles dengan seribu alasan tanpa adanya perbaikan,” tegas Sahroni.

 

Editor : Wahab Firmansyah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut