get app
inews
Aa Text
Read Next : China Rilis Aplikasi AI, Wakil Ketua Komisi III DPR Sahroni Minta Negara buat Aturannya

7 Santri Jadi Korban Pelecehan Pemilik Ponpes, Ahmad Sahroni: Mereka The Real Penista Agama!

Jum'at, 17 Januari 2025 | 19:22 WIB
header img
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni. Foto/Istimewa

JAKARTA, iNewsBekasi.id- Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni geram dengan kasus dugaan asusila tujuh orang santri oleh pemilik di Pondok Pesantren Ad-Diniyah, Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur. Polres Metro Jakarta Timur telah menangkap guru pondok pesantren itu, sementara pemiliknya masih dalam pencarian.

Menurut politikus Nasdem ini, banyak pihak yang melakukan kejahatan dengan berlindung di balik nama agama. Justru mereka lah merupakan penista agama yang sesungguhnya.

“Saat ini banyak oknum menggunakan agama sebagai tameng untuk menutupi modus kejahatan yang mereka lakukan. Baik itu dalam lingkungan pendidikan seperti pesantren, hingga yang berbentuk ormas. Tindakan pelakunya tidak jauh-jauh dari predator pelecehan, premanisme, dan penganiayaan. Nah ini kan sangat berbahaya untuk nama baik agama yang dicatut, citra pesantren, dan pemuka agama lainnya yang memang niat untuk mensyiarkan agama. Nah oknum seperti ini yang sebenarnya the real penista agama,” kata Sahroni, Jumat (17/1/2025).

Legislator asal Tanjung Priok ini pun meminta kepolisian segera menangkap pelaku yang tersisa. Ia juga menginginkan agar polisi menjerat pelaku dengan hukuman maksimal.

“Pokoknya dalam kasus di Jaktim ini, saya minta polisi segera tangkap seluruh pelakunya. Jerat mereka dengan hukuman maksimal. Tutup ruang mediasi, jangan sampai korban dan keluarganya mendapat intimidasi. Karena oknum-oknum seperti ini biasanya masih berusaha mencuci otak para korbannya menggunakan ajaran agama yang jelas-jelas telah disesatkan dan menyimpang. Nanti ujung-ujungnya korban tidak mau melaporkan pelaku. Jangan sampai begitu,” tegasnya.

Sahroni berharap agar polisi turut mengawasi kegiatan-kegiatan di lingkungan pendidikan, seperti sekolah dan pesantren.

“Banyak kejahatan seksual terjadi di lingkungan sekolah dan pesantren. Polisi wajib peka jika ada laporan-laporan yang datang dari sana. Wajib segera usut,” ucap Sahroni.

Editor : Wahab Firmansyah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut