BNN Gandeng Unud Lakukan Penelitian Ganja Medis, Sahroni Ingatkan Objektivitas dan Fokus Medis
JAKARTA, iNewsBekasi.id- Badan Narkotika Nasional (BNN) bersama Universitas Udayana (Unud) memulai penelitian mendalam terkait penggunaan ganja untuk tujuan medis. Inisiatif ini didasari oleh permintaan masyarakat yang disampaikan melalui Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), dengan pendekatan yang ditekankan pada regulasi bukan legalisasi secara luas.
Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni menyatakan dukungannya terhadap langkah Kepala BNN Komjen Marthinus Hukom. Namun, Bendahara DPP Partai Nasdem, menekankan pentingnya riset yang cermat dan penuh kehati-hatian.
“Saya kira sikap BNN dalam membuka opsi riset ganja medis tidaklah keliru. Kita memang harus selalu terbuka dengan perkembangan ilmu pengetahuan, tapi saya tegaskan, yang paling penting riset ini harus dilakukan dengan mendalam, objektif, dan tidak terburu-buru. Kita harus jujur bertanya: apakah penggunaan ganja medis memang sangat mendesak? Apakah tidak ada alternatif lain? Itu harus dijawab lewat riset yang transparan dan bertanggung jawab. Ini yang terpenting,” tegas Sahroni pada Senin (21/7/2025).
Sahroni menegaskan, seluruh fokus penelitian harus tetap dalam koridor medis. Ia mengingatkan agar wacana ini tidak disalahgunakan untuk mendorong legalisasi ganja di luar konteks kesehatan.
“Yang jelas, ini hanya untuk konteks medis. Jangan sampai wacana riset ini dipelintir atau dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang punya agenda mendorong legalisasi ganja secara luas. Kita harus tetap hati-hati dan fokus pada tujuan utamanya. Makanya riset ini harus melibatkan banyak pihak dan lembaga. Libatkan Kemenkes, IDI, dan lain-lain, agar hasilnya akurat dan kebijakan yang lahir nanti benar-benar berdasarkan kepentingan publik dan perlindungan jangka panjang,” pungkas Sahroni.
Editor : Wahab Firmansyah