BAU mulut saat puasa sering dikeluhkan karena merasa tidak nyaman dan komunikasi secara langsung pun menjadi terganggu. Memang betul umat muslim yang menjalankan puasa Ramadan akan mengalami bau mulut, apalagi di siang hari. Tapi jangan minder, bau mulut seperti ini adalah bau yang mulia di sisi Allah SWT.
Alasannya, karena bau ini dihasilkan dari amalan ketaatan dan mengharap ridho Allah. Ganjaran bagi orang yang berpuasa yang disebutkan pula dalam hadits : “Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak misk.”
Harumnya bau mulut orang yang puasa Ramadhan di sisi Allah ini ada dua sebab. Berikut ini penjelasannya seperti dikutip dari buku Bekal Meraih Ramadhan Penuh Berkah, karya Muhammad Abduh Tuasikal terbitan Pustaka Muslim, seperti dikutip pada Jumat (1/4/2022).
1. Sebagaimana dijelaskan sebelumnya bahwa puasa adalah rahasia antara seorang hamba dengan Allah di dunia. Ketika di akhirat, Allah SWT pun menampakkan amalan puasa ini sehingga makhluk pun tahu bahwa dia adalah orang yang gemar.
berpuasa. Allah SWT memberitahukan amalan puasa yang dia lakukan di hadapan manusia lainnya karena dulu di dunia, dia berusaha keras menyembunyikan amalan tersebut dari orang lain.
Inilah bau mulut yang harum yang dinampakkan oleh Allah di hari kiamat nanti karena amalan rahasia yang dia lakukan.
2. Selain itu, barangsiapa yang beribadah dan mentaati Allah, selalu mengharap ridho Allah di dunia melalui amalan yang dia lakukan, lalu muncul dari amalannya tersebut bekas yang tidak terasa enak bagi jiwa di dunia, maka bekas seperti ini tidaklah dibenci di sisi Allah.
Bahkan bekas tersebut adalah sesuatu yang Allah cintai dan baik di sisi-Nya. Hal ini dikarenakan bekas yang tidak terasa enak tersebut muncul karena melakukan ketaatan dan mengharap ridho Allah.
Oleh karena itu, Allah pun membalasnya dengan memberikan bau harum pada mulutnya yang menyenangkan seluruh makhluk, walaupun bau tersebut tidak terasa enak di sisi makluk ketika di dunia.
Inilah beberapa keutamaan amalan puasa. Inilah yang akan diraih bagi seorang hamba yang melaksanakan amalan wajib puasa Ramadan maupun amalan puasa yang sunnah dengan dilandasi keikhlasan dan selalu mengharap ridho Allah.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta