BEKASI, iNews.id – Pemerintah Kota Bekasi akhirnya mengambil langkah refocusing anggaran untuk membayar insentif tenaga kesehatan tahun 2021.
Penyebabnya, di tahun sebelumnya belum ada pos anggaran terkait biaya tersebut. Saat ini, Pemkot Bekasi masih belum bisa membayar insentif tenaga kesehatan sebesar Rp60 miliar.
Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi mengatakan, pemerintah setempat sedang melakukan penggeseran anggaran untuk kebutuhan insentif tenaga kesehatan.
Anggaran nakes sebelumnya didapat dari pemerintah pusat. Kemudian, tahun 2021 akan diteruskan oleh pemerintah daerah.”Kita refocusing anggaran, salah satunya untuk insentif nakes,” katanya.
Menurut dia, pemerintah setempat memastikan insentif nakes segera disiapkan. Pembahasan sudah berjalan denhan DPRD Kota Bekasi.”Kalau tidak dianggarkan tidak kehabisan, kalau tidak dialokasikan dicari anggarannya, digeser di-recofusing sesuai ketentuan dan instentif nakes ini menjadi prioritas kita (pemerintah),” ucapnya.
Kebutuhan untuk nakes, kata dia, mencapai Rp60 miliar. Hanya saja, dia belum merinci berapa jumpah petugas nakes yang menerima haknya sejak awal tahun ini hingga saat ini.”Anggarannya belum (ada), tapi angkanya sudah ketemu, mudah – mudahan secepatnya insentif nakes sudah bisa kami bayarkan,” ungkapnya.
Rahmat menambahkan, untuk insentif nakes tahun 2020 lalu sudah dibayarkan. Hanya saja belum bisa langsung membayar keseluruhan insentif. Namun, insentif nakes yang telah dicairkan yakni periode September sampai Desember 2020. Sementara periode Januari hingga Juni 2021 belum terbayarkan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Tanti Rohilawati mengatakan, sebagian insentif nakes sudah dibayarkan. Dia juga merinci jumlah tenaga kesehatan di Kota Bekasi pada September hingga Desember 2020 yakni sebanyak 672 nakes pada September 2020, 766 pada Oktober, 1.020 pada November dan 1.044 pada Desember.
Dari jumlah tersebut, total insentif nakes yang telah dibayarkan pada periode September hingga Desember sebesar Rp9.863.750.200.
”Untuk insentif nakes tahun ini masih belum dicairkan, namun besaran jumlah nakes sudah terdata. Kita masih menunggu adanya pos anggaran untuk nakes, pemerintah daerah sedang melakukan pergeseran anggaran,” katanya.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta