Sejak awal tahun 2019, memungut sampah dan menjadi pemulung sudah dilakoninya Setiap hari mulai pukul 05.00 WITA hingga pukul 06.30 WITA, dia menyusuri Jalan Adisucipto hingga kampus Undana. Bahkan terkadang dia mencari sampah hingga ke Pantai Warna Oesapa, Kota Kupang.
Berbekal karung, dia mulai memungut botol plastik, kaleng bekas, kardus maupun sampah lainnya dan dibawa pulang ke mess kampus yang menjadi tempat tinggalnya.
Aksi memungut sampah juga bahkan menjadi 'aksi protes' bagi magister pendidikan jebolan Universitas Negeri Malang Jawa Timur ini atas rendahnya kesadaran masyarakat Kota Kupang menjaga kebersihan.
Rata-rata warga berpendidikan menengah ke atas merupakan kelompok masyarakat yang sering tidak taat membuang sampah.
"Dari atas mobil, mereka membuang sampah begitu saja tanpa ada kesadaran akan kebersihan," katanya.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait