Bahkan jangankan manusia setiap makhluk dijamin rezekinya oleh Allah SWT.
وَماَ مِنْ دَابَّةٍ فيْ الاْرْضِ إِلاَّ عَلَى االلَهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمٌسْتَوْدَعَهَا كُلٌّ فِيْ كِتَابٍ مُبِيْنٍ
“dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. semuanya tertulis dalam kitab induk yang nyata (Lauh Mahfuzh)”Surat Hud, (11):6.
Keadilan Allah di akhirat juga tidak pandang bulu, tidak dengan standar ganda. Siapa yang timbangan amal baiknya lebih berat dia akan diganjar dengan kenikmatan yang tidak terhingga, sebaliknya siapa yang amal buruknya lebih berat, dia akan diberi siksa dan kehinaan yang berat, karena kehidupan di akhirat adalah buah dari amal yang dilakukan semasa hidup di dunia.
Allah SWT berfirman dalam surat Al Anbiya, (21):47 sebagai berkut:
وَنَضَعُ الْمَوَازِيْنَ الْقِسْطَ لِيَوْمِ الْقِيَامَةِ فَلاَ تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْءًا وَإنْ كَانَ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ اَتَيْنَا بِهَا وَكَفَى بِنَا حَاسِبِيْنَ
"Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun. dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawipun pasti Kami mendatangkan (pahala)nya. dan cukuplah Kami sebagai Pembuat perhitungan".
Ayat ini menjelaskan secara gamblang bahwa pada yaumul hisab atau hari perhitungan nanti Allah SWT memasang timbangan keadilan (al qisth), sehingga tidak ada seorangpun yang didholimi (falaa tudhlamu), yang dianiaya, yang diperlakukan tidak adil. Hatta amalan yang seberat biji sawi, atau sebesar atom, bahkan lebih kecil dari atom, pasti akan diberikan balasannya.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait