4. Terserang Malware
Malware atau malicious software merupakan program penyusup yang dibuat untuk merusak perangkat dan mencuri data Anda. Contohnya virus, spyware, ransomware, dan semacamnya. Biasanya, malware akan menyerang melalui email, website, maupun aplikasi.
Contoh kasus Kebocoran Data
Berikut akan dipaparkan contoh kasus kebocoran data yang pernah membuat publik Tanah Air sampai dunia geger.
1. Tokopedia
Pada Mei 2020, ternyata Tokopedia pun sempat mengalami kebocoran data. Sebanyak 91 juta akun Tokopedia dijual dengan harga US$5.000 atau sekitar Rp 74 juta di situs dark web.
2. Komisi Pemilihan Umum (KPU)
Kasus kebocoran data selanjutnya adalah KPU, di mana hacker (peretas) membocorkan sebanyak 2,3 juta informasi warga Indonesia. Mulai dari nama, alamat, nomor ID, hingga tanggal lahir. Peristiwa itu terjadi pada 22 Mei 2020 silam.
3. Facebook
Siapa yang menyangka jika Facebook sempat mengalami kebocoran ini data. Ya, pada 2019 silam, sekitar 540 juta akun pengguna Facebook bocor. Sejumlah database Facebook pun ditemukan tanpa enkripsi sehingga membuat raksasa media sosial ini mengalami kebocoran data.
Cara Mengantisipasi Kebocoran Data
Setelah mengetahui pengertian, penyebab hingga contoh kasus kebocoran data, berikut adalah beberapa cara untuk mengantisipasi kebocoran data pada perusahaan dan komputer pribadi yang bisa Anda ketahui:
- Menguji serta memastikan rencana respons pada kejadian yang bersifat merugikan. Contohnya ialah serangan hacking dan peretasan. Jika rancangan sudah dibuat, pastikan hal itu bekerja sesuai yang diharapkan.
- Selanjutnya ialah melakukan review serta menindaklanjuti laporan keamanan pada kejadian sebelumnya. Anda perlu melihat pola serangan yang muncul serta lakukan antisipasi sambil mendokumentasikan jenis serangan, termasuk sumber dan target.
- Perhatikan sistem yang terintegrasi dengan pihak ketiga. Sebab, hal ini dapat mencegah data bocor dari celah kolaborasi sistem.
- Kurangi jumlah data yang dibagikan ke aplikasi yang Anda pakai. Saat mengintal aplikasi baru maka bakal muncul pemberitahuan yang meminta ijin akses data pengguna seperti kamera, album foto, lokasi, penyimpanan serta kontak.
- Terakhir adalah melakukan backup data penting serta pembaruan software, di mana Anda perlu membuat cadangan data penting perusahaan atau pada komputer pribadi. Sehingga bila terjadi kebocoran data, perusahaan atau Anda masih dapat mengakses data penting perusahaan di cloud tempat pencadangan data yang sudah dibuat.
Demikianlah informasi mengenai cara mengantisipasi kebocoran data baik untuk perusahaan atau komputer pribadi. Semoga bermanfaat.
Editor : Eka Dian Syahputra
Artikel Terkait