Berdasarkan laporan, hingga Juli, Pertamina telah menyalurkan kuota 16,8 juta kilo liter (kl) dari total kuota 23 juta kl hingga akhir tahun. Kuota yang menipis juga terjadi pada Solar bersubsidi. Hingga akhir bulan lalu, Pertamina sudah menyalurkan 9,9 juta kl dari total kuota 14,9 juta kl tahun ini, sehingga hanya tersisa lima juta kl hingga akhir tahun.
Kuota BBM bersubsidi yang menipis terjadi meski pemerintah telah mengerek anggaran subsidi dan kompensasi energi dari Rp 152,5 triliun menjadi Rp 502 triliun pada Mei lalu. Hal itu karena harga minyak yang semakin melambung sehingga selisih dengan asumsi harga minyak mentah Indonesia (ICP) yang dipatok USD63 per barel semakin melebar.
Tahun ini pemerintah mengalokasikan subsidi energi Rp 208,9 triliun. Itu tterdiri atas BBM dan LPG 3 Kg sebesar Rp 149,4 triliun, naik dari pagu awal Rp 77,5 triliun. Sedangkan anggaran subsidi listrik naik tipis RP 3,1 triliun menjadi Rp 59,6 triliun.
Editor : Eka Dian Syahputra
Artikel Terkait