Di Hadapan DPR, Basarnas Ungkap Krisis Alat Deteksi Dini: Rusak dan Tak Bisa Diperbaiki

Vitrianda
Kepala Badan SAR Nasional (Kabasarnas) Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii/Foto: Felldy Utama

JAKARTA, iNewsBekasi.id – Kesiapsiagaan Indonesia dalam menghadapi bencana kembali menjadi sorotan tajam. Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) mengungkapkan fakta mengejutkan di hadapan Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada Senin (7/7/2025).

Kepala Badan SAR Nasional (Kabasarnas) Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii menyatakan bahwa sejumlah sistem deteksi dini vital milik mereka, termasuk MEOLUT-IDMCC, mengalami kerusakan parah dan tidak dapat diperbaiki karena keterbatasan anggaran.

Pernyataan ini sontak memicu kekhawatiran serius di kalangan anggota dewan dan publik. Pasalnya, alat deteksi dini merupakan tulang punggung Basarnas dalam memberikan peringatan awal dan melakukan respons cepat terhadap berbagai insiden, mulai dari kecelakaan laut dan udara hingga bencana alam.

Dia menjelaskan bahwa kondisi anggaran Basarnas sangat terbatas. "Apabila pagu kebutuhan tersebut dibandingkan dengan pagu indikatif, akan terdapat backlog anggaran Rp 1,26 triliun," ungkapnya.

Dia juga menegaskan adanya kesenjangan besar antara kebutuhan ideal dan alokasi yang tersedia.

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network