JAKARTA, iNewsBekasi.id - Hari Kiamat atau Yaumul Qiyamah merupakan kejadian hancurnya alam semesta ditandai dengan peniupan Sangkakala oleh Malaikat Israfil. Terkait waktunya, tidak seorangpun yang bisa mengetahuinya kecuali hanya Allah SWT semata.
Siapakah makhluk terakhir yang dimatikan Allah saat Hari Kiamat? Dahsayatnya hari Kiamat tak dapat dapat dibayangkan dan tak satu pun makhluk bisa menghindar darinya.
Hari kiamat dimulai dengan tiupan sangkakala dari Malaikat Israfil. Ada dua kali tiupan, yaitu tiupan yang membunuh semua makhluk dan tiupan kedua yang membangkitkan. Dalam Al-Qur'an Allah berfirman:
وَيَوْمَ يُنْفَخُ فِي الصُّورِ فَفَزِعَ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَمَنْ فِي الْأَرْضِ إِلَّا مَنْ شَاءَ اللَّهُ ۚ وَكُلٌّ أَتَوْهُ دَاخِرِينَ
Artinya: "Dan (ingatlah) hari (ketika) ditiup sangkakala, maka terkejutlah segala yang di langit dan segala yang di bumi, kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Dan semua mereka datang menghadap-Nya dengan merendahkan diri." (QS An-Naml: 87)
Dalam ayat tersebut tertulis "Kecuali siapa yang dikehendaki Allah". Menurut tafsir, mereka yang dikecualikan itu adalah Malaikat Jibril, Mikail, Israfil dan Hamalatul 'Arsyi serta Malaikat Maut.
Keti Malaikat Israfil menjalankan tugasnya meniup Sangkakala, Allah bertanya kepada Izrail : "Siapakah yang masih tinggal dari makhluk-Ku?" (Padahal Allah lebih mengetahui). Malaikat Izrail pun menjawab: "Ya Rabb, Engkau yang Maha hidup yang tidak akan mati, tinggal Malaikat Jibril, Mikail, Israfil, Hamalatul 'Arsyi dan aku seorang."
Lantas, Allah memerintahkan Izrail untuk mencabut nyawa mereka. Dalam sebuah riwayat Muhammad bin Ka'ab dari Abu Hurairah berkata: "Kemudian Allah berfirman: "Jibril, Mikail, Israfil dan juga Hamalatul Arsyi harus mati."
Kemudian Allah bertanya kembali: "Hai Malaikat Maut (Izrail), siapakah yang masih tinggal dari makhluk-Ku?" Malaikat Izrail pun menjawab: "Engkau Dzat yang Hidup yang tidak akan mati, tinggal hambaMu yang lemah, Malaikat Maut." Jadi, Malaikat Izrail merupakan makhluk terakhir yang hidup saat hari Kiamat terjadi.
Editor : Eka Dian Syahputra