INGGRIS,iNews.id - Pelecehan seksual dialami Tania Vine sejak usia 10 tahun. Kejadian itu menandai dimulainya empat tahun neraka dalam hidupnya.
Pelakunya terus memperkosanya dan berulang kali menyerangnya sampai dia dibawa ke rumah sakit saat berusia 14 tahun dengan gangguan stres pasca-trauma (PTSD).
Kondisi Tania, dari Plymouth, sangat menyedihkan sehingga dia harus diberi makan melalui selang selama tiga tahun, bahkan pada usia 20 tahun, dia mencoba untuk bunuh diri, dengan mematahkan punggungnya. Dia menginap di unit psikiatri sampai dia berusia 21 tahun, saat dia mencoba untuk pulih dari kejadian buruk yang menimpanya.
Tragisnya, kematian nenek tercintanya juga memberinya guncangan. Saat itu dia membutuhkan dukungan neneknya untuk sembuh dan membangun kembali hidupnya.
Sekarang, di usia 34 tahun dia telah menikah dan memiliki dua orang putra. Tania dengan berani berbicara tentang masa lalunya untuk membantu orang lain yang mengalami trauma serupa. Dia berkampanye untuk meningkatkan aksesibilitas tes "smear" (test deteksi dini untuk kanker rahim) bagi korban yang mengalami pelecehan seksual.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta