get app
inews
Aa Read Next : Istri Berhubungan Seks dengan Bos Diviralkan, Suami Ini Dipenjara 13 Pekan

Hubungan Seks dengan Gadis-Gadis Muda, Pria Dijuluki Anak Tuhan Hadapi Tuntutan Hukum di AS

Senin, 22 November 2021 | 14:42 WIB
header img
Apollo Carreon Quiboloy, pendiri gereja Filipina, yang dituduh memaksa gadis-gadis muda berhubungan seks dengannya dengan ancaman kutukan abadi. Foto/REUTERS

WASHINGTON,iNews.id - Hubungan seks dan memperdagangkan gadis-gadis muda diduga dilakukan seorang pria di Filipina yang dijuluki sebagai 'Anak Tuhan'.  

Gadis-gadis itu dipaksa untuk melayani syahwatnya. Adalah Apollo Carreon Quiboloy, pendiri sebuah gereja Filipina yang dituduh melakukan hal bejat tersebut.

Pria itu kini menghadapi dakwaan di pengadilan Amerika Serikat (AS), meski dirinya masih berada di Filipina.

Menurut Departemen Kehakiman AS, Quiboloy dalam aksinya mengancam para gadis muda dengan "kutukan abadi" jika mereka menolak "melayani"-nya.

Departemen itu mengatakan Quilboloy mengumpulkan uang tunai berkedok amal yang berbasis di California. Uang tunai itulah yang dia gunakan untuk merekrut para gadis muda di Filipina yang akan dibawa ke AS untuk bekerja di sebuah gereja bernama Kingdom of Jesus Christ, The Name Above Every Name (KOJC).

Pengumuman dakwaan terhadap Quilboloy, yang disebut-sebut sebagai sekutu Presiden Rodrigo Duterte, diumumkan Departemen Kehakiman Amerika pada pekan lalu.

Beberapa gadis yang direkrut akan dipekerjakan untuk mengumpulkan lebih banyak uang guna membantu mendanai gaya hidup mewah Quiboloy.

Pria berusia 71 tahun, yang disebut oleh anggota gereja sebagai “The Appointed Son of God [Anak Tuhan yang Ditunjuk]”, bersama dengan dua terdakwa lainnya sekarang didakwa dengan perdagangan seks perempuan berusia 12 hingga 25 tahun untuk bekerja sebagai asisten pribadi atau “pastoral” untuk Quiboloy.

“Para korban menyiapkan makanan Quiboloy, membersihkan tempat tinggalnya, memberinya pijatan dan diminta untuk berhubungan seks dengan Quiboloy dalam apa yang oleh para pastoral disebut ‘tugas malam’,” kata Departemen Kehakiman AS dalam siaran pers, yang dilansir dari AFP, Senin (22/11/2021).

Editor : Vitrianda Hilba Siregar

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut